Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Mengalami "Long Covid" Pasca Dinyatakan Negatif Covid-19

26 Agustus 2021   10:39 Diperbarui: 28 Agustus 2021   20:02 2407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket obat isolasi mandiri dari pemerintah melalui Puskesmas. Foto: dokpri

Sebulan yang lalu tepatnya pada 10 Juli 2021 saya dinyatakan terpapar virus covid-19 berdasarkan tes antigen. Klaim itu kemudian diperkuat oleh hasil PCR di Puskesmas pada 16 Juli. 

Oleh pihak puskesmas saya diminta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sampai dengan tanggal 24 Juli terhitung mulai dinyatakan positif berdasarkan tes antigen. 

Saya hanya diminta untuk isolasi mandiri lantaran saya hanya mengalami gejala ringan. Lagipula saat itu kasus covid-19 sedang tinggi-tingginya. Berita horor tentang penuhnya kapasitas rumah sakit merebak di mana-mana. 

Takhanya rumah sakit, fasilitas kesehatan seperti puskesmas pun sudah kewalahan. Terbukti saya baru di-PCR oleh Puskesmas 6 hari setelah tes antigen. Itupun saya tergolong "beruntung" lantaran termasuk pasien dengan komorbid sehingga didahulukan. 

Paket obat isolasi mandiri dari pemerintah pun baru saya terima seminggu setelah saya sembuh. Jadilah sampai sekarang obat itu utuh. Saya tidak kecewa. 

Saya berpikir positif saja memang semua pihak sedang kelimpungan dengan terjangan virus covid-19 saat itu. Lagipula saya bersyukur sudah sembuh dan hanya mengalami gejala ringan saja.

Paket obat isolasi mandiri dari pemerintah melalui Puskesmas. Foto: dokpri
Paket obat isolasi mandiri dari pemerintah melalui Puskesmas. Foto: dokpri

Cerita singkat pada saat terpapar covid-19

Sedikit cerita, pada saat terpapar covid-19, gejala yang saya alami yakni demam pada hari ke-1 sampai ke-3. Setelah itu diikuti radang dari hari ke-2 hingga ke-4. Baru kemudian batuk. 

Saya tidak mengalami anosmia (kehilangan penciuman dan perasa). Puji Tuhan juga tidak mengalami sesak nafas walaupun saya sebenarnya punya riwayat penyakit asma. Saturasi oksigen saya bagus. Antara 96-99.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun