Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Mewujudkan Herd Immunity di Perusahaan

10 Agustus 2021   12:15 Diperbarui: 10 Agustus 2021   12:29 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lebih dari sebulan Work From Home (WFH) diberlakukan di perusahaan tempat kerja kami. Hal ini guna mendukung usaha pemerintah dalam penanganan penyebaran covid-19 yang sempat mengkhawatirkan. Sebenarnya tidak ada masalah bila diberlakukan Work From Office (WFO) 100 persen. Ini lantaran perusahaan masuk dalam sektor kritikal karena kami bergerak dibidang energi. Dalam aturan PPKM darurat (yang kemudian berganti nama PPKM level 4), sektor kritikal diperkenankan untuk menjalankan WFO. 

Tetapi manajemen memutuskan untuk tetap memberlakukan WFH 50 persen demi kesehatan karyawan. Kebijakan ini pun dijalankan dari semenjak PPKM darurat pertama kali diberlakukan pada 3 Juli 2021 lalu.

Mengapa kesehatan karyawan itu sangat penting? 

Karena ketika karyawan terpapar, otomatis yang bersangkutan akan menjalani isolasi mandiri (isoman) setidaknya 14 hari. Malahan bisa lebih tergantung kondisi karyawan. Absennya karyawan jelas akan mengganggu operasional perusahaan lantaran jumlah man power yang berkurang. Efeknya, produktivitas kerja menurun. Dampaknya panjang. Bisa kemana-mana. Ini yang ditakutkan.

Belum lagi bila ada pegawai yang menjadi korban meninggal dunia akibat covid-19. Direktur utama di salah satu grup company kami beberapa bulan yang lalu wafat akibat covid-19. Ini merupakan kehilangan yang sangat besar bagi perusahaan.

Kondisi Covid-19 di perusahaan

Bulan Juli kemarin memang menjadi bulan yang memprihatinkan. Kita tahu, covid-19 seperti mengamuk dengan masuknya varian delta. Varian ini diklaim oleh ketua penanganan covid-19 yang juga Menko Marives Luhut Panjaitan memiliki tingkat penyebaran 6x lipat lebih cepat. Tak hanya penyebarannya yang lebih cepat, tetapi juga lebih berbahaya. Maka tak heran bila itu berimbas juga ke dunia industri. Banyak karyawan terpapar. Kegiatan usaha terpaksa harus terganggu. Covid-19 tidak mengenal pangkat. Dari karyawan level bawah hingga manajemen tingkat ataspun diserang. Ada yang isoman 10 hari paling cepat hingga yang terlama bisa sebulan. Dampaknya? Anda mungkin sudah bisa menebak. Tak hanya produktivitas terganggu. Keputusan-keputusan penting juga terganggu.

Kebijakan WFH kemudian dipakai oleh tim satuan tugas (satgas) penanganan covid-19 perusahaan untuk menggenjot vaksinasi karyawan. Ini sejalan dengan anjuran pemerintah. Satgas menggalakkan dan mewajibkan vaksin bagi para karyawan. Tidak ada kata tidak. Semua harus disuntik vaksin. 

Tak hanya menunggu vaksin gotong royong. Supaya lebih cepat, satgas juga mencari rekanan kerjasama dengan pihak lain yang menyelenggarakan vaksinasi. Karyawan juga didaftarkan pada vaksin-vaksin umum. Takada pilihan lain. Mana vaksin yang tercepat itulah yang diambil. Takada waktu menunggu lagi.

Maka hingga sampai saat artikel ini ditulis, dari total 400 karyawan, sekitar 300 karyawan sudah menjalani vaksin yang pertama. Separuhnya sudah lengkap disuntikkan dua kali vaksin. Sisanya masih tertunda. Ada yang tertunda karena sempat positif covid-19 sehingga harus menunggu 3 bulan. Ada yang karena masih antri. Dan ada pula yang karena memiliki penyakit bawaan (komorbid). Tetapi perkembangan vaksinasi tersebut cukup menggembirakan. Satgas menargetkan pada bulan Agustus ini seluruh karyawan sudah harus divaksin. Setidaknya vaksin pertama.

Apa pentingnya herd immunity bagi dunia usaha?

Dilansir dari situs halodoc, herd immunity atau juga yang dikenal kekebalan komunal adalah perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika suatu populasi kebal baik melalui vaksinasi atau kekebalan yang dikembangkan melalui infeksi sebelumnya.

Kekebalan komunal hingga kini diyakini merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi pandemi. 

Herd immunity terjadi ketika sebagian besar komunitas atau kelompok menjadi kebal terhadap suatu penyakit, yang membuat penyebaran penyakit dari orang ke orang tidak mungkin terjadi. Akibatnya, seluruh kelompok orang jadi terlindungi, bukan hanya kebal. 

Sedikitnya ada empat (4) alasan mengapa kemudian herd immunity itu penting bagi perusahaan.

Pertama, tempat kerja merupakan tempat pertemuan yang sangat intens. 

Orang saling bertemu, berinteraksi satu sama lain. Potensi penularan di tempat kerja adalah salah satu yang tertinggi. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa klaster pabrik. Sebagai usaha preventif untuk mencegah bahaya covid-19 adalah dengan menempuh herd immunity.

Kedua, mencegah jatuhnya korban karena karyawan adalah aset.

Salah satu senior di perusahaan istri saya meninggal dunia beberapa waktu yang lalu akibat covid-19. Beliau adalah karyawan yang amat disegani berkat sumbangsihnya yang besar bagi perusahaan. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi perusahaan. Inilah mengapa herd immunity sangat penting bagi perusahaan. Herd immunity dibutuhkan sebagai langkah melindungi pekerja supaya jangan sampai jatuh korban jiwa.

Ketiga, supaya operasional perusahaan tidak lagi tersendat.

Seperti sudah sedikit disinggung diatas, bahwa setiap ada karyawan yang terpapar akan menganggu kegiatan usaha lantaran karyawan tersebut harus menjalani isoman. Perusahaan jadi kekurangan sumber daya manusia. Dengan herd immunity diharapkan hal demikian tidak terjadi lagi.

Keempat, perbaikan kondisi ekonomi perusahaan

Saya kurang mengerti dampak WFH dengan menurunnya penjualan. Faktanya selama PPKM diberlakukan, perusahaan tempat kerja saya mengalami penurunan omzet. Padahal perusahaan bukanlah bergerak dibidang jasa yang memang terganggu akibat diberlakukannya PPKM. Memang sejak banyak perusahaan memberlakukan WFH, banyak agenda meeting penting yang tertunda atau dibatalkan. Kesepakatan-kesepakatan bisnis tertunda. 

Beberapa perusahaan juga menunda order demi melakukan refocusing anggaran. Penghematan disegala sektor dilakukan untuk menjaga cashflow perusahaan. Memang anggaran penanganan covid-19 di perusahaan itu tidak sedikit. Maka, herd immunity diharapkan memperlancar aktivitas usaha sehingga ekonomi perusahaan juga terkerek naik.

***

Pandemi covid-19 sudah berjalan begitu lama. Banyak yang terdampak. Tak terkecuali sektor ekonomi dan dunia usaha. Dibutuhkan usaha yang keras dan komitmen yang kuat untuk menangani pandemi. Herd immunity dipandang sebagai solusi terbaik untuk mengatasi pandemi. Melalui vaksinasi, pelan-pelan herd immunity akan terbentuk.

Semoga pandemi covid-19 segera teratasi demi membaiknya dunia usaha dan iklim ekonomi di tanah air.

Salam

Bacaan: halodoc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun