Akhir pekan pada awal bulan yang lalu kami sekeluarga berkunjung ke sebuah resto spesial sambal yang sudah amat dikenal. Tempat itu memang favorit yang sudah kami jadikan langganan untuk dikunjungi. Ada beberapa lauk pauk yang kami pesan seperti ikan, udang, serta cumi. Lauk pauk disana memang bervariasi. Tersedia berbagai macam pilihan. Pun demikian halnya dengan sayuran. Namun ada satu menu sayur wajib yang selalu kami pesan: cah kangkung.
Siapa yang tak kenal cah kangkung? Mulai dari warteg hingga restoran di mal banyak yang menyajikan menu ini sebagai pilihan. Cah kangkung sendiri sepertinya sudah menjadi sajian menu nusantara dan bukan lagi identitas milik daerah tertentu.Â
Sajian kuliner ini nampaknya cocok dengan lidah orang Indonesia karena kombinasi rasa manis, asin, dan pedas yang menggugah selera. Apalagi disajikan bersama dengan lauk yang tepat seperti ikan nila, kakap, gurame, ataupun lele bakar. Pas mantap rasanya. Kalau orang Jawa bilang 'nglawuhi'. Kata 'nglawuhi' berasal dari kata 'lawuh' yang berarti lauk. Jadi bila diterjemahkan secara eksplisit berarti menggugah selera makan. Kalau orang berkata 'nglawuhi' itu nantinya nasinya sampai habis tak bersisa. Saking nikmatnya hidangan. Jadi kebayang kan lezatnya ?
Tetapi sebelumnya saya harus memohon maaf terlebih dahulu karena saya tidak akan menyajikan cara memasak cah kangkung disini. Takut kualat sama para chef handal Kompasiana, hehehe.. Padahal aslinya memang karena saya ini tidak jago memasak. Jujur saja saya lebih jago menjadi penikmat. Tetapi saya sangat yakin bahwa banyak dari kita yang sebenarnya sudah pandai memasak cah kangkung karena cukup simpel. Istri saya sering kali memasak menu ini kalau sedang tak mau ribet.Â
Jadi mari kita lanjutkan saja ya...
Serba-serbi Kangkung
Tanaman kangkung merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis. Maka tak heran tanaman ini dapat tumbuh subur di negara kita Indonesia. Kangkung sendiri dapat tumbuh secara alami di air dan tanah yang lembab sehingga tidak sulit dijadikan tanaman budidaya. Anda sendiripun dapat menanamnya di halaman rumah.Â
Itulah mengapa kemudian harga jual kangkung di pasar itu murah. Karena saya adalah seorang bapak yang sering merambah pasar, maka anda tak perlu meragukan pengetahuan saya tentang harga-harga bahan makanan termasuk sembako. Satu ikat kangkung dijual seharga 2.000 rupiah. Kalau beli 3 ikat harganya 5.000 rupiah. Itu harga di pasar-pasar di daerah Tangerang.
Daerah tropis/ sub tropis yang menjadi habitat kangkung tidak hanya di Indonesia saja, melainkan seantero Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Filipina. Aneka sajian kuliner berbahan kangkung bisa ditemukan di negara-negara tersebut.
Khasiat Kangkung
Kangkung kaya akan vitamin C. Kandungan vitamin C pada kangkung bahkan mengalahkan kandungan pada buah. Tak heran kangkung bisa menyembuhkan sariawan dan gusi berdarah. Vitamin C juga berfungsi untuk menjaga daya tahan (imun) tubuh. Wah pas banget kan jadi sajian dikala pandemi covid-19?
Selain vitamin C, kangkung juga mengandung vitamin B kompleks serta omega 3. Fungsinya untuk meningkatkan produksi serotonin pada otak sehingga dapat membuat orang menjadi lebih rileks. Bagaimana, nggak kalah dong sama coklat favorit anda? Dan yang terakhir, kangkung memberikan anda manfaat vitamin A yang dapat menjaga kestabilan penglihatan mata.
Nah, kembali ke cah kangkung. Menu ini walaupun simpel dan murah tapi bukan berarti remeh-temeh. Cah kangkung selalu memiliki tempat dihati para penikmatnya. Cah kangkung layaknya idola yang memiliki magis. Buktinya banyak yang menjadikannya menu sayuran wajib yang dipesan saat makan di resto tertentu. Banyak restoran mewah pun menjadikan menu cah kangkung sebagai pilihan.
Sayuran, apapun itu sangat penting untuk dikonsumsi. Protein yang terkandung didalamnya amat berguna bagi pertumbuhan dan kesehatan. Mari budayakan mengonsumsi sayuran. Khususnya bagi anak-anak kita supaya menjadi generasi penerus yang berkualitas.
Jadi buat ibu-ibu, mau memasak cah kangkung kah hari ini?
Bacaan: satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H