2. Keikhlasan dalam menjalani hidup
Hidup itu harus ikhlas. Terkadang kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Maka kita menerimanya dengan lapang dada. Takperlu mengeluh. Keihklasan menghindarkan kita dari sifat angkara murka.Â
Keikhlasan membantu kita untuk menjalani hidup dengan bahagia walaupun dengan keterbatasan disana-sini. Ketentraman dan kedamaian itulah yang diharapkan ketika kita menjalani hidup.
3. Mampu menerima segala yang terjadi dalam hidup tanpa menjadi kendor
Terkadang orang sudah berusaha keras namun ternyata keadaan membuatnya gagal, kemudian orang itu menjadi kendor. Contohnya seseorang yang sudah berusaha keras bertahun-tahun mengejar nilai kuliah yang tinggi agar dapat mendapatkan pekerjaan impian namun kemudian pandemi datang sehingga niat itu belum terwujud. Ketika orang memiliki sikap nrimo, maka akan meyakini bahwa ada jalan lain yang lebih baik. Orang tidak akan menjadi kendor dan mencoba lagi.
4. Melatih kesabaran
Sungguhpun melatih kesabaran itu bukanlah hal yang mudah. Hanya orang berhati lapang dan luas yang mampu untuk membawa diri tetap tenang dalam berbagai situasi.Â
Ketika orang nrimo, berarti ia mampu menerima situasi dan menjalaninya dengan ikhlas. Dengan demikian kesabaran akan menjadi watak dalam hidupnya. Kesabaran juga melatih orang untuk tidak grusa-grusu (terburu-buru) dalam melangkah.
Apakah dengan nrimo ing pandum itu membuat orang menjadi malas?
Nrimo ing pandum seringkali salah dipahami oleh sebagian orang. Karena memiliki arti menerima apapun yang diberikan, maka terkesan orang hanya menunggu tanpa mau berusaha. Nrimo ing pandum terkesan membuat orang lembek atau tidak berdaya. Tetapi tidak demikian makna yang ingin diajarkan oleh para leluhur.Â
Nrimo ing pandum, makaryo ing nyoto