Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tambal Ban Tip Top Lebih Aman daripada Tambal Tubeless, Ini Alasannya

22 Mei 2021   08:00 Diperbarui: 23 Mei 2021   02:03 19605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tambal ban dengan metode tip top. Gambar: kompas.com

Bagi anda pengendara mobil pasti pernah mengalami bocor halus pada ban mobil anda. Bocor pada ban adalah kondisi dimana ban terdapat lubang sehingga angin yang terdapat di dalam ban keluar melalui celah yang akhirnya mengurangi tekanan angin. 

Bocor ban diakibatkan karena ban terkena benda tumpul seperti paku. Jika paku tersebut masih menempel, maka akan mudah mendeteksi titik kebocoran. Sedangkan pada bocor halus, lubang pada ban hampir tidak terlihat sehingga agak sukar dideteksi.

Pada prinsipnya, ban tubeless yang anda pakai membuat ban masih bisa digunakan walaupun dalam kondisi bocor halus. Namun tekanan angin akan berkurang sedikit demi sedikit. 

Dalam keadaan ban bocor, tentu saja performa ban pada saat digunakan akan terasa tidak seimbang. Ketika tekanan angin berkurang drastis, mungkin saja mobil akan bergoyang dan membuat menaiki mobil terasa tidak nyaman. Maka solusinya pastilah ban mobil harus ditambal. Tambal ban mobil ada 2 metode yang biasa kita jumpai, yakni tambal ban tubeless dan tambal ban tip top. Pilih yang mana?

Tambal ban tubeless (tambal dari luar)

Tambal ban tubeless. Gambar: kompas.com
Tambal ban tubeless. Gambar: kompas.com

Tambal ban dengan metode tubeless merupakan metode penambalan yang dilakukan dari luar permukaan ban sehingga ban tidak perlu dilepas. Prosesnya jadi lebih cepat. Setelah kebocoran terdeteksi, maka bagian yang bocor tersebut akan ditambal dengan karet dengan cara menusukkan karet tersebut kedalam ban. 

Apa kelemahannya? Dari pernyataan "ditusukkan" saja, kita bisa tahu bahwa ini jelas akan merusak ban. Struktur benang di dalam ban bisa rusak. Satu lagi, kondisi bocor halus itu biasanya lubangnya sebenarnya kecil. 

Dengan ditusuk, akan membuat lubang menjadi lebih besar. Resikonya, bila tukang tambal ban kurang lihai, lubang itu tidak tertutup sempurna oleh karet. Maka suatu saat bisa bocor lagi di titik yang sama.

On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal dalam wawancara dengan kompas.com pernah mengatakan, "Kawat baja di telapak belum benar-benar dibersihkan saat menambal dengan model string (ditusuk). Lama-kelamaan dapat membuat kawat baja berkarat. Jika sudah berkarat, ban berpotensi menjadi gembung". Kesimpulannya tambal ban tubeless sesungguhnya tidak benar-benar menyelesaikan masalah bocor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun