Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cuti Dipotong dan Mudik Dilarang, Apa Untung dan Ruginya?

30 Maret 2021   07:30 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:00 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemudik di Stasiun Pasar Senen. Foto: Kristianto Purnomo/KOMPAS.COM

Keempat, mengurangi kemacetan di jalan raya serta menekan polusi udara. Dengan minimnya kendaraan, otomatis kemacetan yang biasanya terjadi saat momen Lebaran dapat dicegah. Kualitas udara meningkat karena polusi udara yang ditimbulkan kendaraan bermotor dapat ditekan.

Sekarang coba kita lihat kerugiannya secara obyektif.

#1

Bagi perusahaan swasta khususnya manufaktur pemangkasan cuti bersama itu merugikan. Kecuali mungkin industri makanan dan minuman, sebagian besar perusahaan biasanya mengalami penurunan order pada saat menjelang dan pasca hari raya. Ditempat saya bekerja misalnya, dua minggu sebelum hari raya itu aktivitas pekerjaan sudah cenderung sepi. Memasukkan karyawan itu sama saja merugikan. 

Perusahaan harus mengeluarkan biaya operasional yang tidak sedikit misalnya untuk listrik, air, security, cleaning service, dan lain sebagainya. Perlu diingat juga, untuk perusahaan swasta biasanya cuti bersama itu memotong hak cuti tahunan karyawan. Jadi dengan perusahaan meliburkan karyawan itu sama sekali tidak rugi. Justru meliburkan karyawan saat momen Lebaran merupakan bentuk efisiensi perusahaan.

#2

Bagi para pelaku bisnis travel seperti transportasi, perhotelan, dan pariwisata akan mengalami penurunan omzet. Ini sudah pasti timbul sebagai efek domino. Dengan banyaknya orang yang menunda perjalanan jelas membuat jumlah penumpang maupun minat orang berwisata akan menurun.

#3

Takbisa bersilaturahmi dengan keluarga yang ada di kampung halaman. Bagi yang terpaksa tidak pulang kampung, silaturahmi dengan orang tua ataupun saudara di kampung halaman jadi tertunda. Kerinduan akan kampung halaman masih harus tetap didera. Tahun lalu sudah tak pulang, tahun ini pun takbisa pulang. Ya ikhlaskan saja lah. Manfaatkan teknologi video call dulu sebagai pengobat rindu. Demi kebaikan bersama.

Pandemi memang masih berlangsung. Pemerintah dihadapkan pada dilema kesehatan dan ekonomi. Kebijakan pemangkasan cuti bersama dan pelarangan mudik mungkin diambil sebagai langkah preventif agar keduanya bisa dijaga.

Sebagai masyarakat, kita tentu berharap agar pandemi segera usai. Vaksinasi yang sedang diusahakan oleh pemerintah juga dapat berjalan lancar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun