Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hujan Semalaman, Banjir pun Datang di Tangerang

20 Februari 2021   10:21 Diperbarui: 20 Februari 2021   10:42 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macet yang tak terhindarkan di pertigaan jalan baru, Kutajaya, Tangerang. Gambar: laporan langsung dari karyawan/mukijan.

Hujan yang mengguyur wilayah Tangerang semalam menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Hujan turun dari mulai dari sekitar pukul 23.00 hingga pukul 03.00 dini hari. Hujan memang turun dengan deras. Walaupun sudah reda, air tidak segera surut hingga terjadi genangan di jalan-jalan utama. 

Kondisi ini mengganggu lalu lintas pada pagi ini. Kemacetan parah tak terhindarkan karena jalan yang tidak bisa dilewati. Kemacetan ini dapat dimengerti lantaran hari Sabtu masih banyak pekerja pabrik yang bekerja.

Macet yang tak terhindarkan di pertigaan jalan baru, Kutajaya, Tangerang. Gambar: laporan langsung dari karyawan/mukijan.
Macet yang tak terhindarkan di pertigaan jalan baru, Kutajaya, Tangerang. Gambar: laporan langsung dari karyawan/mukijan.

Pagi ini karyawan ditempat kami bekerja melaporkan banjir di beberapa titik yang membuat mereka harus berputar-putar mencari alternatif jalan untuk berangkat ke pabrik. Mereka harus menempuh perjalanan yang jaraknya jauh lebih panjang dan harus rela bermacet-macetan. Akibatnya banyak yang terlambat datang satu hingga dua jam. 

Banyak dari karyawan yang juga terpaksa tidak masuk karena tidak bisa melintas ataupun rumah mereka yang terendam banjir. Seperti di pertigaan Jalan Baru, Kutajaya, Tangerang. 

Jalan ini memang menjadi jalan utama bagi para pekerja yang bekerja di kawasan industri sekitar Pasar Kemis, Jatiuwung dan Jatake. Penulis sendiri pernah merasakan macet berjam-jam akibat banjir di sekitar pertigaan tersebut. Kawasan tersebut memang menjadi kawasan yang sering tergenang bila hujan turun dengan sangat lebat.

Seorang pengendara motor nekad melintas di genangan banjir. Pengendara harus mendorong motor bila nekad melintas. Gambar: foto dari karyawan/Kharis
Seorang pengendara motor nekad melintas di genangan banjir. Pengendara harus mendorong motor bila nekad melintas. Gambar: foto dari karyawan/Kharis

Kemacetan yang tak bergerak membuat banyak pengendara motor yang terpaksa mematikan kendaraan dan menepi. Gambar: foto dari karyawan/mukijan
Kemacetan yang tak bergerak membuat banyak pengendara motor yang terpaksa mematikan kendaraan dan menepi. Gambar: foto dari karyawan/mukijan

Banjir sepertinya sudah menjadi langganan di kawasan ini. Setiap tahun pada bulan-bulan dimana intensitas hujan tinggi selalu saja terjadi fenomena banjir dan macet. Banjir seperti ini tentu saja sangat mengganggu mobilitas masyarakat. 

Serta tak jarang pula melumpuhkan industri di sekitar kawasan karena mengganggu logistik. Banyak pegawai yang terlambat datang maupun terpaksa cuti karena tidak bisa melintas. Pertemuan-pertemuan penting terkait bisnis terhambat.

Oleh karena itu, kami sangat berharap agar pemerintah Kota/Kabupaten Tangerang ataupun pemerintah provinsi Banten bisa melakukan langkah penanganan banjir sehingga persoalan banjir yang menahun ini dapat terselesaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun