Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekalipun Barang Sepele, Kalau Pinjam Ya Dikembalikan

29 Januari 2021   12:13 Diperbarui: 29 Januari 2021   12:21 3935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah pulpen anda dipinjam dan tak kembali? Atau seorang teman meminjam alat kerja anda di kantor namun kemudian seolah hilang begitu saja tidak pernah kembali? 

Rasanya hal seperti itu sering terjadi disekitar kita. Terutama di area kerja. Mungkin bahkan anda sendiri sudah hafal. Kalau dipinjam si A sudah pasti tidak kembali.

Foto yang saya pajang diatas merupakan gambaran real. Itu adalah fakta yang terjadi baru-baru ini ditempat kerja saya. Fakta unik ini membuat saya tergelitik dan tertarik untuk mengangkatnya ke dalam artikel. Ini sebuah contoh ketika meminjam barang sederhana namun tidak dikembalikan akan membuat si empunya barang menjadi jengkel. Saya ceritakan sedikit latar belakang mengapa ada tulisan "Sendok Gua Ilang Balikin" nangkring disitu. Cerita tersebut terjadi di salah satu sudut ruangan kantor tempat kami bekerja. Antara bagian kami dengan bagian lain itu diberi sekat setinggi kira-kira 1,5 meter. Masing-masing bagian memiliki "pantry" kecil untuk tempat air minum dan meletakkan piring, gelas, serta sendok. Nah, ada satu orang di kantor kami yang punya kebiasaan mengambil barang orang tanpa permisi. Jangankan sendok, ada cemilan juga diambil begitu saja tanpa ada rasa canggung. Ditempat anda bekerja mungkin juga ada karakter orang yang demikian. Saya pernah melihat orang ini mengambil sendok dari pantry orang yang kehilangan tersebut. Tidak hanya sekali. Mungkin saking jengkelnya karena tidak pernah kembali, lalu si empunya sendok memajang tulisan tersebut dan diletakkan di pantry mereka. Tulisan tersebut diletakkan menghadap ke bagian kami. Yang melihat pun jadi geli, lucu, aneh, dan unik. Orang yang tidak mengambil jadi kelihatan nggak bener semua lantaran tulisan itu dihadapkan / diarahkan ke bagian kami.

Persoalan ini sebenarnya simpel. Barang yang diambil juga bukan barang yang berharga. Tapi kalau mengambil tanpa permisi dan tidak dikembalikan itu tetaplah pencurian. Kebiasaan seperti itu jelas akan membuat si empunya barang menjadi jengkel. Okelah bila hanya sekali dua kali. Mungkin orang masih bisa maklum. Tetapi kalau sudah berkali-kali ya pasti akhirnya orang akan malas meminjamkan barang lagi.

Beginilah beberapa prinsip ketika kita meminjam barang sederhana milik orang lain.

Perkara kecil jangan disepelekan

Ingat bahwa semua hal-hal besar selalu dimulai dari perkara kecil. Bila untuk perkara kecil saja tidak beres, bagaimana akan dipercayakan hal-hal besar? Oleh karenanya, ketika meminjam pulpen, spidol, sendok jangan pernah berpikir "ah cuma pulpen aja dibesar-besarkan." Kalau pinjam pulpen saja tidak dikembalikan, bagaimana akan dipercaya mengemban jabatan yang tinggi. Orang yang begini akan sulit mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

Miliki komitmen dan bertanggung jawab untuk mengembalikan

Orang yang meminjam mungkin sebenarnya hanya lupa tidak mengembalikan. Setelah itu hilang. Lupa ditaruh dimana. Tetapi yang namanya meminjam ya harus dikembalikan. Itu harus otomatis jadi komitmen. Bila memang hilang bertanggung jawablah dengan mengganti barang yang hilang. Ini akan menunjukkan anda adalah orang yang bertanggung jawab. Si pemilik barang akan lebih memahami dan bisa menerima.

Bila sudah selesai menggunakan, segera kembalikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun