Mungkinkah dari pembaca sekalian masih memiliki kebiasaan memanasi mobil sebelum digunakan? Biasanya diwaktu pagi hari atau ketika mobil sudah lama tidak digunakan.Â
Topik ini sebenarnya bukan topik yang baru. Sudah sering diulas di media-media ternama termasuk Kompas. Namun ada dua situasi yang mendorong saya untuk kembali menuliskan topik ini.
Situasi #1 di lingkungan tetangga
Para tetangga masih sering melakukan ritual memanasi mobil sebelum digunakan. Ternyata banyak dari bapak-bapak atau para suami yang belum mengetahui tentang pemanasan mobil. Padahal kendaraan mereka tergolong baru atau usia muda.
Situasi #2 di lingkungan kerja
Banyak dari rekan-rekan ketika dalam suatu obrolan yang mengatakan kebiasaan memanasi mobil masih berjalan hingga saat ini. Bahkan kebiasaan itu mereka lakukan setiap pagi ketika hendak berangkat kerja.
Dari kedua situasi diatas saya menyimpulkan ternyata masih banyak yang belum mengerti benar. Sebenarnya masih perlukah? Saya akan mencoba menuliskan kembali dengan bahasa saya sendiri. Tentunya dengan mengambil referensi dari sumber yang terpercaya.
Memanasi mobil memang agaknya sudah menjadi ritual turun-temurun. Mungkin ketika kita masih kecil, kita sering melihat orangtua kita atau kakek-nenek kita melakukan pemanasan mobil sebelum digunakan. Apa fungsinya? Supaya oli bisa naik ke bagian mesin dan melumasi mesin.Â
Istilahnya, pelumasan mesin. Mobil dipanasi 3 sampai 5 menit untuk memberikan waktu pada pelumas supaya bisa menjangkau ke seluruh permukaan mesin bahkan dibagian yang sulit dijangkau sekalipun.Â
Tapi itu dulu. Mobil-mobil zaman dulu memang tidak dilengkapi dengan teknologi secanggih sekarang sehingga memanasi mobil merupakan hal lumrah. Bukan cuma lumrah, tetapi wajib dilakukan. Namun sekarang, memanasi mobil hanya akan membuang-buang waktu dan bahan bakar.Â
Sayang kan, BBM terbuang percuma akibat memanasi mobil setiap hari.
Jadi masih perlukah? Jawabannya tidak. Mobil sekarang dan mobil dulu itu berbeda dari sisi teknologi. Kemajuan zaman dan ilmu pengetahuan telah membuat perbedaan yang begitu signifikan dalam hal teknologi yang disematkan pada kendaraan.Â
Setidaknya ada dua alasan mengapa kebiasaan memanasi mobil sudah tidak perlu dilakukan.
Pertama, mobil sekarang dilengkapi dengan valve adjuster yang berfungsi menahan oli tidak langsung turun ke penampungan. Ketika mesin bekerja, oli dapat langsung melumasi mesin sehingga mobil dapat langsung siap dipakai.
Kedua, kualitas oli sekarang lebih baik dibandingkan teknologi lama. Pelumas dengan teknologi baru memiliki viskositas (kekentalan) yang baik. Bahan yang demikian ini membuat material atau partikel dari pelumas itu bisa bertahan dalam waktu lama sehingga menjaga mesin lebih baik.
Kedua alasan tersebut yang membuat performa mobil Anda akan tetap aman walau tidak dipanasi. Untuk memastikan kondisi pelumas sudah baik, pada odometer mobil juga biasanya dilengkapi dengan indikator oli. Sila perhatikan pada gambar dibawah.Â
Gambar di atas merupakan contoh indikator oli yang berada pada layar odometer pengemudi. Pada gambar diatas, simbol indikator oli berada diatas tulisan "CHECK ENGINE". Bila nyala merah tersebut padam berarti mobil sudah pelumas sudah naik dan bekerja. Maka kendaraan dapat segera digunakan. Namun bila indikator merah menyala, berarti Anda harus segera melakukan pengecekan.
Merawat kendaraan itu perlu dan penting untuk dilakukan. Kita perlu memahami dengan benar bagaimana merawat kendaraan sebagaimana mestinya. Perlakuan yang keliru dapat mengakibatkan kondisi kendaraan tidak prima.Â
Segera tanyakan ke mekanik terpercaya dan gali informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan perawatan (maintenance) kendaraan Anda.
Semoga bermanfaat.
Referensi:Â KompasÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI