Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

7 Kiat Mencari Pekerjaan di Masa Pandemi

13 Desember 2020   08:13 Diperbarui: 14 Desember 2020   11:45 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi membuat banyak orang terpaksa kehilangan pekerjaan. Menurut berita kompas.com di bulan Agustus saja sudah lebih dari 3,5 juta pegawai yang menerima PHK dan dirumahkan. 

Data yang diambil merupakan data dari kementerian tenaga kerja (Kemenaker). Berita mengenai hal tersebut dapat Anda buka disini. Untuk itu bagi kita yang masih berkesempatan untuk bekerja, mari mensyukuri keadaan kita sekarang.

Baik, banyak orang di-PHK artinya banyak orang menganggur akibatnya pencari kerja membeludak. Jumlah pencari kerja yang membeludak tidak diimbangi dengan jumlah lowongan pekerjaan yang dibuka. 

Jika kita melihat di dinas tenaga kerja daerah, maka kita akan menemui antrian banyaknya orang yang mencari kartu kuning maupun mencari info pekerjaan. Ini nyata terjadi. 

Yang sudah kerja lama kemudian di-PHK mungkin agak shock. Mungkin juga bingung harus bagaimana karena sudah sangat lama tidak pernah mengikuti proses rekrutmen kerja. 

Nah, bagi Anda yang mungkin belum terbiasa mencari kerja karena sudah terbiasa nyaman dengan pekerjaan sebelumnya, sedikit sharing berikut mungkin membantu.

Apa yang perlu disiapkan?

Mari terlebih dahulu mulai dengan hal-hal di bawah ini. Kedengarannya klise, tetapi memang harus.

1. CV (Curriculum Vitae)
Silakan buat CV yang menarik, tak perlu bertele-tele membuat CV berlembar-lembar. Cukup satu dua lembar saja. Sekarang di internet juga bisa diperoleh dengan mudah model-model CV yang menarik. 

Tinggal download saja lalu edit CV Anda sendiri. Pastikan informasinya singkat, jelas, dan mudah dimengerti. Yang pasti harus ada informasi pribadi, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, keahlian, sertifikasi, serta info penunjang lainnya sesuai syarat yang dibutuhkan dalam info lowongan kerja.

2. Surat lamaran kerja
Silakan siapkan surat lamaran kerja yang menarik. Banyak juga contoh dari internet. Tinggal download lalu modifikasi sesuai kebutuhan.

3. Ijazah
Ijazah mutlak harus disiapkan. Baik asli maupun dalam bentuk scan pdf sebagai persiapan bila Anda hendak melamar kerja secara online.

4. Sertifikat
Sertifikat adalah penunjang yang sangat penting. Ini merupakan nilai tambah yang bisa menarik pencari kerja untuk merekrut Anda. Entah Anda pernah mengikuti seminar atau pelatihan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar, siapkan saja. Termasuk sertifikat bahasa asing bila ada.

5. Paklaring (surat pengalaman kerja)
Bila Anda pernah bekerja, Anda tentu menerima paklaring dari perusahaan yang lama. Paklaring ini berguna sebagai bukti pengalaman kerja Anda di bidang tertentu. Anda bukan lagi fresh graduate. 

Melainkan profesional yang berpengalaman serta siap pakai. Ini akan meningkatkan nilai plus Anda sehingga kemungkinan diterima kerja lebih besar. Juga meningkatkan daya tawar pada saat negoisasi gaji.

Kelima hal di atas minimal harus Anda siapkan baik dalam bentuk lembar hard copy maupun soft copy (pdf). 

Oiya, beberapa perusahaan mungkin mensyaratkan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) sebagai bukti Anda berkelakuan baik, ada baiknya juga bila disiapkan.

Pencarian Pekerjaan

Setelah semua perangkat di atas disiapkan, Anda tentu akan mencari pekerjaan sebagai mata pencaharian yang baru. Saya perhatikan lowongan pekerjaan sebenarnya sangat banyak. 

Tetapi saya agak heran mengapa pengangguran tidak juga berkurang malah semakin bertambah. Mungkin keterbatasan akses menjadi jurang pemisah antara pencari kerja dengan pemberi kerja. Maka coba hal-hal berikut:

1. Mencari info lowongan kerja melalui koneksi
Ini yang paling mudah dan efektif, masalahnya di tengah kondisi pandemi seperti sekarang banyak yang di tempat kerjanya mungkin sedang tidak melakukan perekrutan karyawan baru. 

Tapi tak apa, tetaplah mencoba. Infokan saja ke sebanyak mungkin kenalan bahwa Anda sedang butuh pekerjaan. Tidak perlu malu, koneksi bisa siapa saja. Bisa saudara, teman, tetangga, atau eks rekan kerja atau kolega. Maka dari itu pandai-pandailah menjaga relasi ketika masih bekerja. Kita tidak pernah tahu kapan dan di mana kita akan membutuhkan mereka di masa mendatang.

2. Mencari info melalui situs penyedia informasi lowongan kerja
Ada banyak perusahaan yang bisa kita coba untuk lamar melalui situs penyedia loker. Anda tinggal membuat akun, lalu melengkapi profil. Di sana tersedia banyak info lowongan pekerjaan. Bila cocok, Anda tinggal klik "lamar". Setelah itu tunggu perusahaan yang Anda lamar menghubungi Anda.

3. Melalui jejaring sosial
Pernah mendengar LinkedIn? Dilansir dari Wikipedia, LinkedIn merupakan jaringan sosial yang berorientasi bisnis. Banyak profesional yang memiliki akun di sana. Saya juga punya, hehe.. 

Tidak hanya informasi pribadi saja, tetapi informasi mengenai pekerjaan, keahlian, latar belakang pendidikan, sertifikasi juga ada di sana. 

Dewasa ini, jejaring sosial ini juga sudah menjadi ajang bertemunya pencari kerja dan pemberi kerja. Selain LinkedIn, Anda juga bisa mencari info lewat jejaring sosial lainnya seperti Facebook.

4. Melalui komunitas (WAG)
Komunitas, apapun bentuknya bisa digunakan untuk memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan. Entah itu dalam lingkungan (RT-RW), alumni, serta wadah komunitas lainnya. 

Lebih baik lagi jika Anda bisa mengikuti komunitas "spesialis". Misalnya komunitas sarjana teknik, komunitas insinyur pemipaan, komunitas akuntan, dan lain sebagainya, itu akan sangat membantu. 

Kalau saya sendiri memiliki komunitas welding Inspector. Di sana banyak sekali info mengenai segala macam informasi mengenai welding. Termasuk di dalamnya info lowongan kerja.

5. Aplikasi telegram
Apakah Anda sudah menginstal aplikasi telegram di handphone Anda? Bila belum segera saja install. Telegram bisa menampung lebih banyak member (anggota) dibanding dengan WAG (WhatsApp grup). 

Untuk itulah aplikasi ini dipilih. Di sana banyak sekali grup-grup yang khusus memberikan informasi lowongan kerja sesuai dengan latar belakang pendidikan maupun spesialisasi kita. 

Baik yang fresh graduate maupun pengalaman ada semua, termasuk info lokasi kerja. Bagi yang serius membutuhkan informasi, silakan saja mengirimkan chat pribadi ke saya melalui percakapan pribadi di Kompasiana. Sebisa mungkin saya akan bantu dengan senang hati.

6. Berselancar lewat internet
Buka Google dan masukkan keyword yang diinginkan. Cara ini merupakan cara lama, tapi tak ada salahnya untuk dilakukan. Namanya juga sedang berusaha mencari kerja.

7. Langsung masuk ke situs perusahaan
Perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki link khusus dalam web-nya terkait dengan peluang karir. Di sana ada informasi posisi apa yang dibutuhkan, kualifikasi apa saja, dan bagaimana cara mendaftar secara online melalui situs tersebut.

Demikian 7 (tujuh) kiat bagi para pencari kerja. Biasanya mencari kerja bisa juga lewat bursa kerja yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu. Namun selama pandemi agaknya hal ini sulit terealisasi. 

Peluang itu mungkin datangnya lama. Mungkin juga sebentar. Kita perlu bersabar dan terus berusaha. Ada yang sudah mengirimkan puluhan lamaran tapi belum jua ada panggilan. 

Ada yang sudah mengikuti puluhan interview, tetapi tidak dipanggil lagi. Begitulah dinamika dalam mencari kerja. Gampang-gampang susah. Ingat, di masa pandemi ini banyak juga orang yang sedang mencari pekerjaan baru sehingga tiap ada lowongan, pasti banyak yang melamar. Maka yang penting tetap sabar, terus berusaha, memelihara semangat, dan jangan lupa berdoa.

Semoga berhasil.

Semoga bermanfaat.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun