Sudah selesai...
Itulah yang saya syukuri selama 100 hari terakhir ini. Satu artikel per hari selama 100 hari. Tidak ada yang meminta, tidak ada yang memerintah. Bukan pula kompetisi. Namun hanya target pribadi.Â
Cerita ini bukan bermaksud untuk pamer apalagi menyombongkan diri. Ini adalah cerita tentang seorang penulis pemula yang terus ingin belajar untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sesama. Mungkin bagi para senior di K hal ini biasa, tidak ada yang spesial. Namun bagi saya ini sungguh luar biasa.
Saya memang bergabung dengan K sudah lama. Terhitung dari bulan Maret 2016. Namun saya terlalu lama vakum. Hingga 12 Juli 2020 terhitung hanya 7 artikel yang saya hasilkan.Â
Sebelum vakum, terakhir saya menulis adalah bulan Januari 2017. Artinya 3,5 tahun sudah saya vakum. Tak tahu mengapa hasrat menulis itu tiba-tiba lenyap. Barulah pada suatu ketika saya merindukan almarhum ibu, saya menggoreskannya dalam tinta kerinduan dan menayangkannya di K. Itulah pertama kali saya menulis kembali setelah lama vakum.Â
Tulisan saya berbentuk sebuah puisi yang berjudul "Dear Ibu". Tulisan tersebut saya rilis pada 13 Juli 2020 dan mendapatkan label pilihan. Label tersebut rupanya memantik semangat saya untuk menulis. Maklum, itulah label pilihan pertama saya di K. Bangga dan senang luar biasa. Akhirnya hari demi hari esoknya saya terus semangat menelurkan satu demi satu artikel. Saya pun mengajukan validasi akun. Dan akun saya berubah menjadi centang hijau pada tanggal 14 Juli 2020.Â
Setelah berhasil terus-menerus menulis, merilis tulisan demi tulisan tiap hari, terpikir dalam benak rasanya tanggung kalau hanya menulis seminggu dua minggu saja. Akhirnya saya men-chalenge diri saya sendiri: Merilis satu artikel per hari selama 100 Hari. Ini sekaligus menguji konsistensi, kekuatan, dan kualitas saya dalam menulis
Jika dihitung dari 13 Juli 2020, maka hari ke-100 akan jatuh pada 20 Oktober 2020. Ya, hari ini adalah hari ke 100! Itu berarti artikel yang sedang anda baca ini merupakan artikel hari ke-100. Mengapa 100? Padahal bukan Bupati, Gubernur, atau Presiden. Tak ada alasan khusus. Karena 100 merupakan angka yang spesial. Itu saja.
Dinamika menulis dalam 100 hari sungguhlah luar biasa bagi saya. Hari pertama hingga hari ke-50 berjalan lancar. Ide bertubi-tubi bergelayut di kepala. Artikel untuk 4-5 hari kedepan bahkan sudah berjejer rapi dalam draf akun. Menulis nampak bukan hal yang sulit.Â
Menanjak hari ke-60 mulailah tertatih-tatih. Semakin lama ide semakin menipis. Mulai berpikir keras untuk mencari serta menggali ide. Kadang-kadang butuh meditasi sebentar. Tidak seperti sebelumnya, di dalam draf hanya tersisa satu artikel saja untuk hari esok. Puncaknya hingga hari ke-75 sampai ke-80, artikel untuk hari itu baru saya tulis dihari itu juga. Otak serasa tumpul.Â
Yang membuatnya menjadi beban tentu saja karena saya tidak mau membuat artikel yang asal-asalan hingga terkesan kejar tayang. Artikel sebisa mungkin harus tetap berkualitas dan menyajikan manfaat bagi pembaca. Namanya roda itu memang berputar, kadang diatas kadang dibawah. Dulu diawal, saya hidup bergelimang ide, sekarang menjadi miskin, gundah gulana, dan merana. Alamak..
Beruntung kemudian hadir Inspirasi dari rekan-rekan Kompasianer. Kami banyak berbagi cerita dan sumber ide. Saya juga banyak mendapatkan ide dari tulisan-tulisan sesama k-ner dan dari beragam topik pilihan yang disediakan oleh K. Mulai lagilah ide mengalir.Â
Puncaknya dihari ke-87, setelah artikel ke-107 pada tanggal 7 Oktober 2020, oleh K saya dipercaya menyandang centang biru. Sebuah tanggung jawab besar untuk menjawab tantangan. Dengan centang biru tentunya kualitas tulisan harus ditingkatkan serta bagaimana tulisan tersebut selalu menghadirkan kontribusi positif bagi pembaca.
Berdasarkan statistik diatas, inilah yang saya torehkan dalam 100 hari menulis di K. Data ini saya ambil dihari ke-99 pukul 12 siang. Karena artikel hari ke-100 merupakan artikel yang saat ini sedang anda baca.
Poin : 7.650
Total Artikel : 113
Jumlah pembaca: 51.616
Komentar : 1.055
Vote : 4.824
Artikel Utama : 30
Artikel Pilihan: 105Â ( jika artikel ini menjadi artikel pilihan maka jumlahnya menjadi 106)
Wasana Kata
Inilah cerita saya dalam 100 hari terakhir. Terimakasih pada Kompasiana yang mengijinkan saya mencorat-coret dindingmu. Terimakasih juga pada segenap rekan Kompasianer untuk dukungan dan inspirasinya. Tentu saja ini bukanlah pesan perpisahan. Hanya setelah ini mungkin saya akan menjadi lebih santai, hehe..
Semangat terus berkarya untuk negeri!
Berkarya dengan aksara untuk membangun bangsa serta peradaban.
Salam literasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI