Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Jawa Tidak Boleh Kawin dengan Orang Sunda?

4 Oktober 2020   09:32 Diperbarui: 4 Oktober 2020   09:35 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan. Gambar: pixabay

"Bu, aku kenalkan sama Desi ya, orangnya baik, ramah dan cantik. Sepertinya cocok jadi istriku" kataku pada Ibu.

"Orang mana le?""sahut ibuku.

"Asli Bandung bu. Dia teman kerjaku."jawabku. Ibuku melengos, aku segera tahu bahwa ia tidak ingin tahu lebih banyak tentang Desi.

Lalu akupun kembali bertanya, "Kalau dengan orang Batak bagaimana bu?".

Jawab ibu, "Ya kalau bisa jangan le..". Oke, orang Sunda tak boleh. Orang Batak pun juga tak boleh. 

"Bagaimana kalau aku menikah dengan si Kadek, cantik bu orangnya juga baik, jago masak. Ibu kan pengen punya mantu yang jago masak..". Lagi-lagi respon yang tidak kuharapkan muncul, "Bali-Solo jauh le, nanti kamu jarang pulang".

"Terus aku nikahnya sama siapa bu?"

"Ya cari yang dekat-dekat aja kan banyak tho le.. Ada Sundari, Tumini, Sungatmi. Apa tidak ada yang menarik buatmu?"

Cerita diatas hanyalah sebuah cerita ilusi yang saya pakai sebagai ilustrasi. Bukan cerita sebenarnya. Tetapi sejatinya cerita sesungguhnya mirip-mirip dengan cuplikan ilustrasi diatas. 

Ya, orang tua saya keberatan bila anak-anaknya menikah dengan orang yang bukan keturunan Jawa. Makna "cari yang dekat" itu berarti bahwa saya diminta berpasangan dengan orang dari suku Jawa juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun