Di beberapa kota besar, mungkin juga ditempat Anda tinggal, mencari tukang bangunan itu tidak mudah. Apalagi jika memang Anda tidak memiliki kenalan. Anda bahkan mungkin perlu mencarinya di iklan online.Â
Karena memang mencari tukang itu tidak semudah masa-masa lalu ketika belum banyak pekerjaan tersedia. Saat ini orang lebih memilih bekerja dipabrik daripada menjadi tukang bangunan.Â
Orang-orang yang memiliki kemampuan sebagai tukang bangunan sudah banyak direkrut kontraktor-kontraktor untuk bekerja borongan di proyek-proyek gedung. Inilah kenapa kemudian mencari tukang bangunan itu sulit.Â
Bila Anda sedang mempertimbangkan merenovasi rumah dan sedang mencari tukang bangunan, tidak ada salahnya bila sejenak Anda membaca artikel ini. Karena saya akan menuangkan pengalaman pribadi saya dalam beberapa momen renovasi rumah.
# Momen renovasi 1
Saya berencana hendak merenovasi rumah yang baru saya beli dan akan saya tempati bersama keluarga kecil. Karena rumah baru, mau tak mau renovasi harus dilakukan.Â
Sebabnya rumah ini belum memiliki dapur dan teras depan masih belum berbentuk. Karena perumahan kami waktu itu masih tergolong baru, banyak pemborong yang masuk dan menawarkan untuk merenovasi rumah kami.Â
Singkat cerita, kami bertemu dengan seorang pemborong yang bersedia mengerjakan renovasi pembuatan dapur belakang serta membuat dak (cor atas untuk lantai 2). Dalam sekali negoisasi, ia setuju dengan jumlah biaya yang kami ajukan.Â
Proses renovasi pun dimulai. Sayangnya saya tidak bisa secara intens mengawasi pekerjaan tersebut karena kesibukan dikantor. Akhirnya pekerjaan selesai dalam waktu 3 minggu.Â
Setelah berjalannya waktu, bukan kepuasan yang kami dapat. Melainkan kekecewaan karena adanya beberapa masalah seperti kebocoran, tembok yang rapuh karena adukan semen yang kurang, kemudian spek material yang ia gunakan juga tidak sesuai.Â
Padahal setelah selesai mengerjakan rumah kami, pemborong ini sempat kami rekomendasikan untuk mengerjakan renovasi dirumah seorang teman. Nilai renovasinya pun cukup lumayan.Â