Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

7 Tips Menjadi Karyawan Baru

15 September 2020   08:14 Diperbarui: 15 September 2020   08:18 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan baru. Gambar: gadjian.com

Diterima kerja merupakan sesuatu yang menyenangkan. Apalagi setelah melalui penantian panjang dan proses seleksi yang menantang. Lalu kamu mulai masuk ke tempat kerja yang baru dan memulai sebuah petualangan. Ingat, semua kehebatan dan gelar akademikmu sejenak akan menghilang. 

Rekan-rekan di tempat baru tidak akan mengetahui kamu siapa dan apa kehebatanmu sampai kamu memperkenalkan diri kepada mereka. Kamu akan dicap sebagai ORANG BARU. Bila lingkungan kerjamu sedikit agak 'buas', kamu akan disebut anak kemarin sore. Percaya saja deh. Saya sudah berpengalaman beberapa kali pindah kerja. Maka jangan sekali-kali congkak dengan semua ijazah dan sertifikat keahlian yang kamu miliki karena kamu harus memulai lagi dari nol. Ada beberapa tipe karyawan baru, yakni:

a. Fresh graduate

Karyawan ini adalah orang yang baru lulus dan baru pertama kali bekerja. Mereka masih minim pengalaman kerja. Di perusahaan-perusahaan besar, biasanya mereka direkrut sebagai MT (Management Trainee).

b. Karyawan pengalaman tidak sesuai bidang.

Ini merupakan golongan karyawan yang pernah bekerja sebelumnya. Tetapi pengalaman kerjanya sama sekali berbeda dengan bidang pekerjaan yang baru. Contoh saat ini diterima bekerja sebagai akuntan. Padahal sebelumnya bekerja di posisi sales.

c. Karyawan pengalaman sesuai bidang.

Ini merupakan golongan karyawan yang direkrut untuk mengisi posisi dalam bidang yang sama seperti pengalaman kerja sebelumnya. Pengalaman kerja tersebut sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan barunya. Contohnya, seorang jurnalis yang pindah ke tempat kerja baru dengan posisi yang sama sebagai jurnalis.

d. Tenaga ahli.

Pekerja ini memang sengaja direkrut sebagai tenaga ahli. Banyak diantaranya adalah ekspatriat. Mereka dipekerjakan untuk menangani bidang-bidang tertentu yang dianggap sangat esensial.

Apapun statusnya, keempatnya tetap saja merupakan karyawan baru. Sekalipun posisinya sebagai supervisor atau manajer.

Inilah sedikit tips untukmu dari pengalamanku bila kamu berdiri sebagai karyawan yang baru.

1. Percaya diri. Sekalipun kamu mungkin fresh graduate, tak perlu minder. Pada hakekatnya, karyawan lama pun juga masih belajar. Bedanya, mereka sudah 'menguasai' medan. Tunjukkan bakat dan kemampuanmu. Jangan takut selama kamu benar.

2. Banyak bertanya. Jangan sungkan untuk bertanya apabila memang ada sesuatu yang dirasa kurang paham. Dengan demikian orang akan tahu bila kamu adalah karyawan yang mau belajar.

3. Buka komunikasi dengan rekan kerja. Jangan terlalu diam meskipun sejatinya kamu pendiam. Ajaklah rekan kerjamu untuk mengobrol. Setidaknya pertanyaan basa-basi sanggup untuk mencairkan suasana. Jangan menunggu diajak bicara duluan. Ingat, kamu yang harus beradaptasi dengan lingkungan. Bukan lingkungan yang beradaptasi denganmu.

4. Berinisiatif lah tanpa menunggu perintah. Usahakan untuk aktif bergerak. Apabila tidak ada pekerjaan, tanyakan ke atasanmu apa yang bisa dikerjakan. Karena tidak semua atasan mau memberikan arahan ini dan itu. Terkadang ia menunggu kamu aktif untuk melihat antusiasmemu dalam bekerja.

5. Disiplin. Jangan sampai absensimu merah. Terlambat adalah sesuatu yang haram. Kecuali bila memang ada halangan yang membuatmu datang tidak tepat waktu. Inipun kamu harus mengabarkan ke atasanmu mengapa terlambat. Misalnya motormu bocor ban. Kemudian, kalau terlambat saja haram, bolos apalagi. No excuse. Tak ada toleransi. Biasanya sebagai karyawan baru, kamu belum mendapatkan hak cuti. Silahkan tidak masuk hanya pada saat sakit dan kepentingan yang mendesak seperti orang tua sakit. Akan lebih baik bila disertai dengan bukti.

6. Rajin dan bersemangat. Sebagai karyawan baru, biasanya kamu tidak akan langsung diangkat sebagai karyawan tetap. Terkecuali jika dan hanya jika kamu adalah anak bos, hehe.. Perusahaan akan melihat performamu dulu. Bisa 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun tergantung perjanjian diawal kamu masuk. Inilah masa yang biasa disebut HRD sebagai masa percobaan (probition) atau masa pelatihan (training). Dalam hal penerimaan gaji mungkin juga belum full. Bisa hanya 75 persen atau sesuai dengan perjanjian kerja. Maka rajin dan bersemangatlah. Buktikan bahwa kamu mampu.

7. Kenali do and don't. Setiap perusahaan atau instansi memiliki budaya kerja yang berbeda-beda. Penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Misalnya dalam berpakaian. Ada perusahaan yang mengijinkan penggunaan kaos berkerah. Namun ada juga yang harus memakai baju berkerah. Kemudian makan misalnya. Ada yang boleh makan atau ngemil pada saat bekerja. Ada yang tidak. Jangan sekali-kali melanggar. Walaupun mungkin bukan menjadi aturan tertulis. Budaya perusahaan itu harus diikuti. Seperti kata pepatah: dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Mengenali do and don'ts adalah salah satu proses adaptasi dengan lingkungan baru.

Demikian tadi 7 (tujuh) tips untuk menjadi karyawan baru versi saya. Kompasianer itu banyak juga yang sudah senior. Jadi saya yakin, tulisan ini bisa diperkaya lagi oleh para senior. Akhir kata semoga bermanfaat. Selamat bekerja di tempat yang baru bagi yang sedang memulai. Semoga selalu sukses dan sehat. Jangan takut bermimpi dan menggapai cita.

Salam hangat saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun