Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Selamat Tinggal Gajiku Sayang, Jumpa Lagi Bulan Depan

28 Juli 2020   08:17 Diperbarui: 28 Juli 2020   21:27 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Shutterstock via kumparan.com

Membaca artikel dari Kompasianer Senior Bapak Irwan Rinaldi yang mengatakan bahwa karyawan swasta dan BUMN umumnya gajian di tanggal 25, saya jadi tergelitik untuk mewakili jeritan hati para karyawan yang selalu bertanya dari lubuk hati yang terdalam, "kenapa gaji hanya numpang lewat?"

Padahal nunggunya lama sekali. Ibarat menunggu kekasih yang tak datang-datang. Sebulan serasa setahun. Membuat gundah gulana hati yang selalu meratap, "Mengapa tanggal 25 itu lama sekali datangnya?" 

Sudah lama dinanti, begitu datang lha kok hanya lewat begitu saja. Ibarat manusia yang tak punya sopan santun. Bagaikan tikus got yang lewat depan rumah sambil nyengir dan mengayunkan ekornya lalu berkata, "bye..bye.."

Lika-liku kehidupan karyawan jaman sekarang memang begitu. Apakah dulu sama saja? Saya tak tahu karena saya terlahir millenial. Setidaknya perasaan saya mengatakan demikian. 

Karyawan itu digaji setiap tanggal 25. Menjelang tanggal 25, ada rasa senang sekaligus tegang. Tanggal 24 pikiran sudah dibayangi cicilan rumah yang masih 10 tahun lagi lunas. Cicilan kendaraan yang lumayan menguras dompet. Lalu bayar listrik yang tiga bulan terakhir naik tiga kali lipat, dan lain-lain. 

"Lain-lain"-nya ini kalau diteruskan bisa panjang banget. Ibarat bumi yang tak tak ada ujung pangkalnya. Maka gajian adalah momen yang membuat hati senang sekaligus kenthir  alias sedikit edan tapi ora edan. Kenthirnya sampai dicetak miring karena terkadang orangnya jadi ikut miring. Maka setidaknya walaupun kenthir tidak apa-apa yang penting gajian datang sempat membuat istri girang.

Gajian numpang lewat itu sebenarnya masalah klasik ya, buktinya selama 12 tahun saya bekerja dan berpindah tempat pasti ada saja profile karyawan yang demikian. Bukan satu-dua lagi. Jamak. Mau di tempat kerja yang dianggap kurang bergengsi sampai di tempat kerja yang bonafid, ya problematikanya tetap ada. 

Bedanya kalau di perusahaan kecil, habis buat bayar cicilan handphone. Kalau di perusahaan besar, habis untuk cicilan Fortuner atau Pajero. Di tanggal-tanggal tua, kami kenthir bersama. 

Nah, ngomong-ngomong istilah tanggal, ini menarik. Saya akan mencoba golongkan istilah tanggal bagi para pasukan yang gajiannya setiap tanggal 25.

Tanggal 25-30: tanggal muda

Tanggal 1-10: tanggal setengah tua

Tanggal 11-20: tanggal tua

Tanggal 21-24: tanggal tua banget, merah, sebentar lagi SOS

Kira-kira begitu.

Apakah anda termasuk orang yang setuju dengan penggolongan tanggal tersebut? 

Jika jawabannya "TIDAK" berarti anda termasuk golongan para bangsawan yang tidak pantas membaca artikel remeh temeh ini. Saya sarankan segera browsing di rubrik FINANSIAL dan cari artikel "Tips Dalam Berinvestasi" atau artikel semacamnya. 

Tetapi jika jawabannya "YA", maka marilah kita merenung bersama apakah karena kita yang terlalu konsumtif atau memang gajinya yang susah diajak untuk berdamai.

Sebenarnya kenapa fenomena ini terjadi? Dan mengapa terjadi perulangan yang terus-menerus sehingga terbentuk siklus hidup yang sedemikian rumit? 

Itu nanti dibahas di artikel yang lain saja ya. Kalau dibahas di sini nanti jadi terlalu serius. Namanya saja artikel humor, jangan dibawa serius. Nanti gagal humornya.

Ya sudah, karena sekarang sudah tanggal 28, sudah  waktunya untuk berkata, "Selamat tinggal Gajiku sayang, jumpa lagi bulan depan..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun