Ketika saya bertanya mengapa dia bertuhan secara sembunyi sembunyi, jawabannya sama dengan apa yang selama ini ada di benak saya, "karena bertuhan terang terangan menambah tanggung jawab kita sebagai subjek, tetapi hak kita diambil.Â
Sembunyi sembunyi itu nikmat, karena kebebasan berekspresi bisa dijalani tanpa harus menghabiskan energi untuk memikirkan penilai bedebah".Â
Rupaya dia belum berdamai dengan gejala sosial ini.
Tapi apapun pilihan hidupnya, temu perdana itu membawa kami pada tawa panjang, akrab instan, dan foto bareng.
Follow My FB :KLIK INI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H