Ondel-ondel merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Betawi, yang masih dilestarikan hingga saat ini. Selain itu ondel-ondel juga merupakan salah satu ikon dari budaya Betawi yang ditetapkan dalam peraturan gubernur nomor 11 tahun 2017.Â
Dalam perkembangannya di era modern masyarakat Betawi saat ini, ondel-ondel mengalami berbagai perubahan-perubahan makna yang berbeda, tidak seperti apa yang dikenal oleh masyarakat Betawi pada masa lampau.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering sekali kita sebagai masyarakat menemukan beberapa komunitas jalanan yang menggunakan ondel-ondel sebagai alat mata pencaharian ataupun untuk sekedar mengisi waktu luang mereka saja.Â
Hal ini mungkin akan menimbulkan beberapa pandangan yang berbeda di kalangan masyarakat, mengenai baik atau tidaknya hal ini untuk melestarikan warisan budaya Betawi.
Sejarah Ondel-ondel
Pada masa lampau ondel-ondel biasa juga disebut dengan nama barongan, karena pada saat itu wujud dari ondel-ondel ini belum seperti apa yang biasa kita lihat saat ini.Â
Pada awalnya bentuk dari ondel-ondel atau barongan ini bisa dikatakan seram, karena dalam wujudnya ondel-ondel pada masa lampau memiliki sebuah taring atau caling.Â
Ondel-ondel ini biasanya dibuat dengan sosok pria dan Wanita, dalam pembuatannya sosok ondel-ondel pria ini biasa dicerminkan dengan wajah yang berwana merah serta adanya kumis dan taring, hal ini melambangkan bentuk tegas dan sangar.Â
Selain itu sosok Wanita dalam ondel-ondel biasa dicerminkan dengan wajah yang berwarna putih atau kuning serta adanya senyuman, hal ini melambangkan sosok yang suci dan bersih.
Dalam sebuah pembuatan ondel-ondel ini biasanya tidak sembarangan, karena sebelum dimulainya pembuatan ondel-ondel, dalam kepercayaan masyarakat pada saat itu pengerajin harus melakukan sebuah ritual-ritual agar niat serta tujuan dalam pembuatan ondel-ondel itu bisa tercapai.Â
Masyarakat pada saat itu percaya bahwa ondel-ondel merupakan sebuah perwujudan dari nenek moyang dan bermanfaat untuk mengusir roh-roh jahat dari lingkungan mereka.Â
Hal inilah yang membuat ondel-ondel pada saat itu bukan hanya sekedar boneka ataupun bentuk hiburan saja, melainkan sosok sakral yang dipercaya masyarakat pada saat itu.
Ondel-ondel saat ini
Seperti yang diketahui bahwa dalam perkembangannya ondel-ondel telah mengalami banyak perubahan, mulai dari bentuk ondel-ondel itu sendiri yang pada awalnya memiliki wujud yang seram hingga seperti ondel-ondel yang kita kenal sekarang.Â
Selain itu, kegunaan ondel-ondel pada saat ini juga cukup berubah, dari yang awalnya digunakan untuk mengusir roh-roh jahat hingga saat ini digunakan sebagai hiburan yang dipertontonkan dari satu daerah ke daerah lainnya, demi mendapatkan sumbangan dari masyarakat yang melihatnya.Â
Selain itu dalam pembuatan ondel-ondel para pengerajin sudah banyak yang menghilangkan ritual-ritual yang digunakan sebelum pembuatan ondel-ondel.
Hal inilah yang cukup banyak menimbulkan pandangan-pandangan yang berbeda di masyarakat, di satu sisi masyarakat percaya bahwa dengan adanya komunitas-komunitas jalanan ini yang mempertontonkan ondel-ondel di jalanan, mereka ikut membantu dalam melestarikan warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Betawi.Â
Namun disisi lain masyarakat memiliki pandangan yang berbeda tentang ini, masyarakat sangat menyayangkan dengan apa yang dilakukan oleh komunitas-komunitas jalanan ini, karena mereka percaya bahwa banyak cara untuk ikut serta dalam melestarikan sebuah warisan budaya.Â
Sehingga mereka berharap agar nantinya ondel-ondel tidak lagi dipergunakan oleh komunitas-komunitas jalanan ini sebagai alat mata pencaharian mereka lagi. Selain itu dengan adanya ondel-ondel di jalan itu membuat sifat sakral yang dimiliki oleh ondel-ondel akan hilang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI