Hallo mbak mantan
Aku ingin mengenang kalian
Yang dulu pernah bersamaku
Merangkai mimpi yang indah dibulan pertama kedua dan ketiga
Seperti bangun datar yang disusun jadi istana
Seperti rempahan roti yang disusun jadi karya seni
Hmmm,,, indah ya?
Diumurku yang seperempat abad
Entah berapa kali hatiku hancur menjadi kepingan
Dan tersusun kembali menjadi vas cantik
Ingin tertawa, menangis?
Tidak…
Karena aku berfikir itu lucu
Seperti cinta anak SMA
Aku indah saat bersamamu
Dan sekarang menjadi ledekan dalam obrolanmu
Aku mutiara saat bersamamu
Dan sekarang hanya menjadi logam usang dimatamu
Hahaha,,, aku terbahak
Seperti melihat drama komedi yang terus diputar ulang
Rasa kecewa hanyalah tema lama yang aku sutradarai
Apalagi dalam hubungan seperti ini
Abnormal, minoritas dan tersisih’
Terkadang suka amnesia, atau sengaja menjadi orang pikun
Yang lupa bahwa saja juga punya perasaan
Ahh,, mbak mantan
Lolonganmu kini berbeda
Aku hanya tersenyum saja mengingatnya
Terima kasih untuk cinta
Terima kasih untuk perhatiannya
Terima kasih untuk aroma tubuh yang kau suguhkan
Terima kasih untuk pengalaman berharga yang menyakitkan
Aku kembali terbahak
Semua seperti drama komedi yang lucu
Aku sutradara dan aku pemainnya
Scenario pun aku tahu akan kemana arahnya
Tapi bodohnya aku
Drama komedi masih saja ku ulang dengan lawan main yang berbeda
Dan kembali aku jadi pemainnya
Yang dengan bodoh terus masuk dalam cerita yang sama
Sudahlah kuakhiri saja drama ini
Saatnya kututup cerita itu
Dan kurangkai drama baru
Aku pemainnya,
Tapi Yang Maha Kuasa Sutradaranya
Tak lagi kumainkan actor tampan rupawan
Hanya wanita yang ingin menjadi terbaik
Bersama kekasih dari jenis yang berbeda
Aku tutup Drama itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI