Jalur pendakian berupa bebatuan yang disusun menyambut langkah berat kami yang lama tidak berolahraga. Ketika memasuki hutan, ribuan pohon cemara yang rindang menghampar di jalur pendakian.Â
Kami berhenti di Pos 1 pukul 13.50 untuk beristirahat sejenak. Langkah kami tergolong santai dan tidak terlalu cepat. Di perjalanan ini kami bersamaan dengan sebuah keluarga besar lengkap bersama nenek dan cucunya yang ikut mendaki Lawu.Â
Saya begitu salut melihat mereka begitu kompak meski tertaut usia. Seketika saya menjadi insecure mengingat baru 1 jam berjalan kaki sudah terasa sangat berat.Â
Gerimis datang dan pergi, kabut pun demikian, hanya awan kelabu yang tidak beranjak pergi. Perjalanan dari pos 1 menuju pos 2 ternyata sangat jauh.Â
Pukul 14.16 kami beristirahat dibawah pohon besar, seorang pendaki berjalan turun dan menyapa kami, dia berkata pos 2 sekitar 30 menit dari tempat kami beristirahat. Jika dikalkulasikan maka sekitar 1 jam untuk perjalanan naik bagi kami.
Akhirya kami pun sampai di antara keramaian para pendaki yang sedang beristirahat. Terlihat tanah lapang yang berdiri di atasnya beberapa tenda pendaki. Di belakangnya terdapat tebing batu yang tinggi menjulang.Â
Lambat laun kami mengetahui bahwa area ini adalah pos 2, karena tulisan pos 2 terpampang pada salah satu batang pohon. "Istirahat dulu mas" sapa salah seorang pendaki asal Jombang yang akhirnya berkenalan dengan kami.Â
Pos 2 merupakan tempat istirahat yang nyaman, karena selain tersedia tanah lapang untuk mendirikan tenda, disini juga terdapat warung yang menyediakan aneka makanan ringan, gorengan, minuman, hingga makanan pokok dengan harga yang relatif murah.