Mohon tunggu...
Alfian WahyuNugroho
Alfian WahyuNugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Sederhana Teori Sosiologi Modern - Analisis Teori Anthony Giddens dalam Persoalaan Pandemi Covid-19

24 Mei 2022   12:33 Diperbarui: 18 September 2022   14:12 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah kita rasakan bahwa pandemi Covid-19 telah “menemani” kita hampir dua tahun penuh. Jika kita lihat kilas balik secara ringkas, pandemi ini awalnya seperti yang sudah dikonfirmasi dari berbagai sumber berasal dari daerah Wuhan, China dimulai dari akhir Desember 2019. Virus ini telah berkembang selama empat bulan dan dengan cepat menyebar ke negara lain di seluruh dunia sebagai ancaman global. Singkat penjelasan, bagaimana fenomena menyebarnya pandemi Covid-19 bisa menyebar dengan cepat, hal itu dapat kita analisis mengenai teori Giddens.  

Teori Giddens yang mudah digunakan ialah teori modernitas yang memfokuskan pada cara masyarakat ingin menuju suatu “modern” melalui proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur sosial, politik dan budaya. Berikut beberapa poin-poin analisis sederhana dari teori Giddens.

Penyebaran Covid-19 bisa berkaitan dengan modernitas, seperti yang dikatakan Giddens, bahwa kaum modernis bisa menjadi suatu kemajuan dan juga bisa menyebabkan ancaman bagi globalisasi itu sendiri. Dari penjelasan itu kita bisa tahu bahwa yang mendorong penyebaran Covid-19 adalah kita sendiri ditambah dengan kemajuan teknologi. Bisa saya misalkan, apabila tidak ada teknologi dan modernitas yang berkembang, tentu pandemi Covid-19 hanya akan menyebar di wilayah Wuhan atau paling luas seluruh China saja, karena seperti yang dikatakan diberbagai sumber, penyebab penularan dari Covid-19 berasal dari wisatawan yang berasal dari China sana. Dengan kata lain, wisatawan tersebut pasti pulang dan pergi ke “negeri sebrang” sana menggunakan teknologi yaitu teknologi transportasi seperti pesawat, kapal laut dan lain sebagainya. Dengan begitu, secara tidak langsung modernitas mempengaruhi penyebaran pandemi Covid-19.

Seperti yang saya katakan tadi, modernitas seperti memiliki 2 mata pisau, bisa bermanfaat namun juga bisa menjadi ancaman. Meskipun pandemi Covid-19 banyak sekali dampak negatif yang “merusak” berbagai aspek aktivitas masyarakat, namun dalam sudut pandang modernitas, bisa dijelaskan bahwa penyebaran pandemi Covid-19 bisa menjadi faktor pendorong untuk memodernkan masyarakat. Sebagai contoh yaitu dibidang pendidikan, dengan adanya penyebaran Covid-19, pemerintah melakukan kebijakan untuk stay at home dan social distancing yang berarti kita akan memiliki keterbatasan antara ruang dan waktu. Maka dari itu, berbagai upaya telah dilakukan dan dikembangkan dengan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh atau online learning dan juga yang sering akrab kita dengan sebagai Pembelajaran Jarak Jauh, sehingga masalah keterbatasan ruang dan waktu bisa dihilangkan. Sesuai pengertian Giddens bahwa modernisasi terjadi jika tidak ada lagi ruang dan waktu, maka Covid-19 menjadi faktor pendorong modernisasi. 

Selain itu, kita juga bisa menjelaskan mengenai realitas sosial yang terjadi karena Covid-19 ini, sebagai contoh mudahnya, kita tahu dengan adanaya social-distancing merupakan hal yang tidak normal, namun masyarakat membuat realitas baru dengan berinteraksi antar sesama melalui social-distancing sehingga interaksi tersebut menjadi normal. Selain itu, saat ingin membuat pertemuan, dahulu dengan kita akan bertatap muka secara langsung, sekarang sekarang menggunakan aplikasi jarak jauh atau videocall agar bisa bertatap muka, hal itu menjadikan realitas sosial yang sekarang. Dan juga, dahulu masyarakat yang jarang menggunakan masker, sekarang semua menggunakan masker dan dianggap menjadi sesuatu yang normal. Jadi intinya, realitas sosial sekarang dibuat oleh masyarakat itu sendiri sesuai dengan kondisi dan dinamika dalam situasi dan kondisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun