Mohon tunggu...
ALF
ALF Mohon Tunggu... Lainnya - ~

~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Langit dan Awan (Nisan Brownie)

4 Juli 2023   20:37 Diperbarui: 6 Juli 2023   13:23 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • ~
    Pemberitahuan di gawaiku berbunyi. Ternyata awan mengirimkan video. Kubuka video tersebut. Isinya tentang makam seseorang yang di nisannya bertuliskan resep kue.

    Tak lama Awan mengirim pesan:
    "Langit, tolong yaaa nanti di nisan makamnya Awan dituliskan resep brownie yaaa".

    Seketika hatiku dingin, beku, kaku.
    Awan ada ada saja. Aku tak bisa berkata apa-apa.

    Aku hanya balas:
    "Ihhhhhhhh".

    Awan membalas lagi:
    "Langit, Awan beneran loh ini serius, yaaa tolong yaaa".

    Aku tahu Awan sedang serius. Tapi aku tak mau membahas hal itu. Aku benar-benar sedih. Aku benar-benar tak bisa berkata apa-apa, rasanya ingin nangis saat itu langsung, tapi keadaan sedang tak memungkinkan, aku sedang berdiskusi bersama tim saat itu. Hal yang aku lakukan untuk mengurangi rasa tak nyaman adalah menceritakannya ke timku.


  • "Masa Awan bilang tolong bikinin nisan pakai resep brownienya, ada-ada aja ih", kataku sambil tertawa, padahal rasanya ingin menangis.

    Lalu aku balas lagi pesan Awan dengan balasan:
    "Awaaaannnnnnn, tolong jangan bilang kaya gitu, Langit sedih sekali Awan".

    Aku balas begitu saja untuk memperjelas dan mempertegas kepada Awan, bahwa aku sedang sangat tidak ingin membahas itu.

    Kami sudah sangat lama tak bertemu, Awan sudah lama tak membuat brownie. Seketika di pikiranku muncul banyak pertanyaan.

    Apakah aku masih bisa bertemu Awan lagi?
    Apakah aku masih bisa merasakan brownie buatan Awan?

    Ketika aku sedang memikirkan itu semua. Awan membalas pesanku lagi.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
    Lihat Cerpen Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun