Mohon tunggu...
Alfiah Ziha
Alfiah Ziha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta

Hello Everyone, namaku Alfiah Ziha Rahmatul Laili. Untuk orang yang baru mengenalku biasanya memanggilku Ziha. Namun, orang-orang terdekatku memanggilku Jia dan Jiul. Aku anak ke-2 dari 3 bersaudara dan aku merupakan anak perempuan satu-satunya di keluargaku. Dari kecil aku bisa dibilang cerewet, ya maksudnya saat aku kecil aku sangat senang dengan yang namanya berbicara, baik itu bercerita tentang hal yang aku suka sampai hal-hal random lainnya. Di saat aku remaja, aku menyadari bahwa aku tertarik dengan dunia public speaking, karena menurutku berbicara itu mampu meningkatkan rasa percaya diri kita. Aku berlatih terus menerus untuk mengembangkan minat serta bakatku di public speaking ini. Karena ketertarikanku ini terkadang di berbagai kegiatan sekolah aku selalu ditunjuk menjadi pembawa acara. Dari SD sampai SMA aku juga bisa dibilang cukup aktif di beberapa kegiatan, organisasi maupun ekstrakulikuler. Aku pernah menjadi Duta Lingkungan Hidup dan Dokter Cilik saat SD, Ketua Osis dan Ketua Paskibra saat SMP, Wakil ketua Osis, Ketua Kaderisasi Rohis, Pengurus Divisi DIKLAT Pramuka, dan menjadi Ketua dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah saat SMA. Menurutku orang tidak akan mempunyai pengalaman jika tidak terjun kedalamnya, karena dengan ikut berbagai kegiatan kamu akan bisa membentuk serta mengetahui potensi diri kamu itu berada dimana. Aku merupakan lulusan dari MAN 2 Tangerang, aku berhail masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui jalur UM-PTKIN. Aku berharap di Kampusku saat ini aku bisa mengembangkan minat bakat yang aku punya, serta dapat menambah ilmu yang lebih banyak dan tentunya memperluas relasi pertemanan. Sekian cerita tentang diriku, terima kasih dan salam kenal semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel Nuraga

2 Oktober 2022   15:50 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:34 3101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Artikel ini ditulis sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan juga memberikan review tentang novel Nuraga.

     Nuraga merupakan sebuah novel karya Sahlil Ge yang diterbitkan oleh Remember Me pada tahun 2019. Novel Nuraga ini bergenre romantis yang dikemas dengan nilai-nilai spiritual. Terdapat dua tokoh utama yaitu Astrid, Seorang gadis SMA kelas 12 yang berasal dari Kota, Astrid merupakan gadis yang cantik, sangat ambis, cerewet dan memiliki sifat manja. Tokoh utama yang kedua ialah Sultan, merupakan anak bungsu dari seorang Kiai pemilik pondok pesantren. Sultan dikenal dengan sikap dingin dan cueknya sampai ia diberi julukan untouchable. Disamping sikap dinginnya, Sultan juga cukup berbakat baik dalam bidang akademis maupun dalam bidang agama, ia juga merupakan seorang penulis yang hebat.

     Novel ini menceritakan tentang seorang gadis yang diminta ayahnya untuk pindah ke sebuah pesantren dalam rangka menyelesaikan jenjang SMA nya dan juga karena alasan ayahnya dipindah kerja. Awalnya gadis ini sempat menolak dengan berbagai macam alasan dan sempat melakukan negosiasi dengan ayahnya, namun keputusan ayahnya sudah bulat dan ia tetap harus masuk ke pesantren tersebut.

     Karena gagalnya untuk menolak permintaan ayahnya, gadis itu harus merelakan SMA sebelumnya, harus berhenti dari bimbel dan juga harus meninggalkan pacar kesayangannya. Hari pertama ia tiba di pesantren, ia memutuskan untuk keliling sekitar pesantren ditemani oleh teman sekamarnya. Saat sedang berkeliling ada satu momen yang mungkin sedikit memalukan yaitu ia berpapasan dengan seorang laki-laki yang baru keluar dari kamar mandi, sempat betatap-tatapan namun mereka akhirnya memutuskannya.

     Setelah kejadian tersebut muncul lah kejadian-kejadian yang dimana selalu mempertemukan antara Astrid dan juga Sultan. Astrid sangat berambisi untuk masuk ITB Jurusan Teknik Penerbangan, karena sempat terputus dengan bimbel sebelumnya akhirnya ia mencari bimbel di sekitar pesantren. Dan di hari pertama ia mengikuti kelas bimbel, satu fakta yang Astrid baru tau yaitu Sultan juga merupakan salah satu murid dikelasnya.

     Karena seringnya bertemu di bimbel akhirnya Astrid dan Sultan menjadi semakin dekat. Di acara empat bulanan istri Kiai Adam, ayah Astrid ikut menghadiri acara tersebut. Selain untuk menghadiri undangan, ayah Astrid juga datang untuk menyampaikan niat baiknya yaitu menjodohkan Astrid dengan Sultan. Namun berita ini hanya diketahui oleh Sultan sekeluarga saja, Astrid tidak mengetahui pasal perjodohan ini. Sampai disuatu momen ketika Astrid dan Sultan pulang dari bimbel, Astrid mengalami kecelakaan. Pacar Astrid yang mengetahui berita ini juga ikut menjenguk. Namun, niatnya terhenti karena Ayah Astrid melarangnya dan menjelaskan bahwa Astrid sudah di jodohkan. Kabar perjodohan tersebut akhirnya  sampai ke telinga Astrid.

     Kembali ke niat awal Astrid untuk kuliah di ITB, di pesantren terdapat program beasiswa kuliah ke Turki dan Belanda. Sultan ikut mendaftar dan menawarkan Astrid untuk mendaftar juga di tempat yang sama sebagai cadangan apabila tidak diterima di SBMPTN, dan akhirnya Astrid juga mendaftar. Menjelang pelaksanaan SBMPTN, ayah Astrid meninggal dunia dan terkuaklah alasan sebenarnya Astrid dimasukkan ke pesantren, yaitu karena ayah astrid menderita kanker paru-paru stadium 4, ia tidak ingin selama pengobatan putrinya tidak ada yang mengawasi dan akhirnya memutuskan untuk memasukkan putrinya ke pesantren.

     Wasiat dari ayah Astrid yaitu ingin putrinya menikah setelah lulus SMA dan akhirnya terwujud, Sultan dan Astrid resmi menjadi sepasang suami istri setelah mereka lulus kelas 12 dan keduanya pun diterima dalam program beasiswa kuliah ke Turki dan akhirnya mereka sama-sama menempuh pendidikan S1 disana.

"Ceritanya romantis banget tetapi tetap ada unsur-unsur agamanya, pokoknya bikin senyum-senyum sendiri pas baca." ujar Aida

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun