Mohon tunggu...
alfiah kurniasih
alfiah kurniasih Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Ilmu padi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rindu Angin di Pedesaan

3 Juni 2021   10:55 Diperbarui: 3 Juni 2021   11:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saat ini, bumi sedang menghadapi masalah Covid-19 . Pemerintah pun bertindak mengeluarkan beberapa kebijakan dan strategi. Salah satunya adalah larangan mudik ke kampung halaman. Mekipun ini berat, tapi tak apa. Saya sebagai masyarakat biasa, hanya bisa mengikutinya. Demi kebaikan bersama.

Pandemi Covid-19 sudah satu tahun di negeri ini. Musibah dimana setiap orang tidak dapat menunggu kapan pandemi selesai? Masyarakat diharuskan untuk menjadikan new normal sebagai kebiasaan terbaik dalam hidupnya. Pandemi ini membuat pola hidup berubah secara perlahan.

Berada di kota metropolitan membuat saya rindu dengan sejuknya semilir angin dan suasan di pedesaan. Himbauan pemerintah untuk mudik ke kampung halaman membuat saya hanya dapat memandang sebuah foto saat saya berada di sana yang mewaikili sejuknya angin di desa dan rasa tenang ketika melihat foto pemandangan sawah. Sebelum pandemi biasanya setiap tahun sekali saya mengunjungi keluarga kakek yang berada di Subang. Saya rindu dengan percakapan mereka yang menggunakan bahasa sunda, walaupun saya sendiri tidak mengertinya.

Semua yang terjadi akan berlalu dan semoga bisa kembali seperti semula agar kita mendapatkan kebahagiaan secara tatap muka. Berharap pandemi Covid-19 cepat pergi dari bumi ini. Dengan tetap menerapkan kebiasaan new normal dan tak lupa untuk berdoa kepada Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun