Karen Horney pada awalnya adalah pengikut Freud akan tetapi kemudian terpengaruh oleh Jung dan Adler. Horney menentang teori Freud karena dia merasa bahwa Freud mendiskriminasi wanita.
Menurut Horney doktrin Freud yang terpenting adalah:
- Semua proses dan event psikis bersipat ditentukan
- Semua tingkah laku mungkin ditentukan oleh motivasi taksadar
- Motivasi yang mendorong manusia adalah motivasi yang bersifat emosional dan nonrasional.
Kecemasan dan konflik
Kecemasan dasar dan permusuhan dasar
Kecemasan dan permusuhan cenderung dikeluarkan dari kesadaran karena menunjukkan rasa takut bisa membuka kelemahan diri atau menunjukan rasa marah yang beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan.
Konflik interpersonal: kebebasan vs kesepian
Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi manusia yang tidak dapat dihindari.
Horney mengemukakan 10 kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha pemecahan masalah gangguan antar manusia. Yaitu:
- Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan.
Ciri dari kebutuhan ini adalah keinginan membabi buta untuk menyenangkan orang – orang laindan berbuat sesuai dengan harapan – harapan mereka. Orang yang demikian itu mengharapkan pendapat baik dari orang – orang lain dan amat sangat peka terhadap setiap tanda penolakan atau ketidakramahan.
- Kebutuhan neurotik akan mitra yang bersedia mengurus kehidupan seseorang.
Orang yang memiliki kebutuhan ini adalah parasit. Ia terlalu menghargai cinta, dan sangat diabaikan dan ditinggalkan sendirian.
- Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas – batas yang sempit.
Orang yang demikian tidak menuntut, puas dengan yang serba sedikit, lebih suka untuk tetap tidak dikenal orang, dan menghargai kerendah – hatian melebihi segalanya.
- Kebutuhan neurotik akan kekuasaan.
Kebutuhan ini terwujud dalam keinginan untuk berkuasa demi kekuasaan itu sendiri, dalam sikap yang sama sekali tidak hormat terhadap orang – orang lain, dan dalam sikap memuja membabi buta segala bentuk kekuatan dan melecehkan kelemahan.orang – orang yang takut menggunakan kekuasaan secara terang – terangan, bisa berusaha menguasai orang – orang lain melalui eksploitasi dan superioritas intelektual. Bentuk lain dari dorongan untuk berkuasa adalah kebutuhan untuk percaya akan kemahakuatan kemauan. Orang – orang semacam itu berpendapat bahwa mereka dapat mencapai apa saja hanya dengan menggunakan kekuatan kemauan.
- Kebutuhan neurotik untuk mengeksploitasi orang lain
Takut menggunakan kekuasaan terang – terangan maka dia megexplotasi orang lain dengan intelektual.
- Kebutuhan neurotik akan prestise.
Harga diri seseorang ditentukan oleh banyaknya penghargaan yang diterima dari masyarakat.
- Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi.
Orang – orang yang memiliki kebutuhan ini memiliki gambaran diri yang melambung dan ingin dikagumi atas dasar ini, bukan atas dasar siapa sesungguhnya mereka.
- Ambisi neurotik akan prestasi pribadi.
Orang – orang yang demikian ingin menjadi yang terbaik dan memaksa diri untuk semakin berprestasi sebagai akibat dari perasaan dasar tidak aman mereka.
- Kebutuhan neurotik untuk berdiri sendiri dan independensi.
Karena kecewa dalam usaha – usaha mereka menemukan hubungan – hubungan yang sangat dan memuaskan dengan orang – orang lain, maka orang – orang semacam ini memisahkan diri dari mereka dan tidak mau terikat kepada siapa pun atau apa pun. Mereka menjadi “ orang – orang yang menyendiri ”.
- Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketaktercelaan.
Karena takut membuat kesalahan – kesalahan dan dikritik, maka orang – orang yang memiliki kebutuhan ini berusaha membuat dirinya tak terkalahkan dan tanpa cela. Mereka terus – menerus mencari kekurangan – kekurangan dalam diri mereka sehingga kekurangan – kekurangan itu dapat ditutup sebelum ketahuan oleh orang – orang lain.
Kesepuluh kebutuhan ini merupakan sumber yang menyebabkan konflik – konflik batin, kebutuhan neurotik akan cinta, misalnya, tidak akan pernah terpuaskan; makin banyak yang dicapai oleh orang yang neurotik maka makin banyak juga yang diinginkannya. Karena itu mereka tidak pernah puas.
Demikian juga, kebutuhan mereka akan independensi tidak dapat dipuaskan sepenuhnya karena bagian lain dari kepribadian mereka ingin dicintai dan dikagumi. Sejak permulaan, pencarian kesempurnaan merupakan usaha yang sia – sia. Semua kebutuhan yang diterangkan diatas adalah tidak realistis.