"Karya yang baik itu bukan cuma dipuji, tapi juga dikaji. Garis batas itulah yang membedakan "bintang dengan "legenda". Para bintang akan dipuja-puja, punya jutaan pengikut, dijadikan panutan, lalu ditinggalkan begitu saja ketika membuat satu kesalahan. Namun seorang legenda akan menempuh perjalanan panjang, dihina dan dikucilkan pada zamannya, sebelum akhirnya generasi selanjutnya menganggap mereka sebadai legenda.
Mari kita lihat Galileo Galilei yang harus sabar dianggap sesat karena mendukung teori bahwa bumi itu bulat; Charles Darwin yang harus kuat dibilang gila karena berkata bahwa manusia adalah hasil evolusi; Socrates yang dipaksa minum racun karena menganggap kedaulatan seharusnya menjadi hak rakyat Mereka semua memiliki persamaaan: rela dikucilkan sebelum akhirnya ditulis dengan tinta emas dibuku sejarah."Â Kutipan dari buku yang kulanjutkan bacanya. Aku suka kata-katanya. "Menulis adalah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses kehidupan"Â kutipnya lagi. Tapi aku berfikir kalo setiap hari suruh nulis kan bingung juga mau nulis apa, sedangkan aktifitasnya ya gitu-gitu aja.
"Berkomitmen itu sama saja dengan bekerjasama. Kalau dia  merasa tidak bisa bekerja sama denganmu setelah mengenalmu cukup dekat, apa harus dipaksa? santai, Tuhan sedang menyiapkan kisah yang lebih baik untukmu" semacam itulah isi buku yang aku baca dan aku menyukainya. Sekian sudah tulisan hari jumat ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H