Interpretasi  : Dari perhitungan Debt to asset ratio PT Alumindo Light Metal Industry Tbk mengalami kenaikan persentase dari 88% di tahun 2018 , 100% di tahun 2019 menjadi 119% di tahun 2020 artinya semakin besar rasionya semakin tidak ama perusahaan karena rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva.
Interpretasi  :  Dari perhitungan debt to equity ratio PT Alumindo Light Metal Industry Tbk mengalami persentase yang sangat tidak stabil dari 7,6% di tahun 2018, -753,5% di tahun 2019 menjadi -6,3% di tahun 2020 artinya modal pada perusahaan tersebut semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya. Bagi perusahaan, besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi, pada perusahaan ini terus mengalami defisiensi modal. Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio pada PT ALMI tidak sehat, tidak aman, dan menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadan tidak baik.Â
4. DEBT SERVICE COVERAGE RATIO
Pengukuran arus kas perusahaan yang tersedia untuk membayar kewajiban hutang saat ini disebut dengan Debt-Service Coverage Ratio (DSCR). DSCR menyarankan pembeli apakah investor memiliki keuntungan yang cukup untuk melunasi hutangnya atau tidak.
- Definisi DSCR adalah ukuran arus kas yang digunakan dengan penyimpangan yang harus dibayar untuk membayar kewajiban utang saat ini.
- Kemudian DSCR digunakan untuk menyelidiki pemberi kerja, proyek, atau peminjam karakter.
- DSCR minimal yang diminta pemberi pinjaman bergantung pada kondisi ekonomi makro. Jika sistem keuangan tumbuh, kreditor mungkin juga lebih mudah memaafkan penurunan rasio.
Interpretasi  :  Seperti yang terlihat pada tabel, Debt service coverage ratio PT Alumindo Light Metal Industry Tbk, dari tahun 2018 hingga tahun 2020 tidak ada yang menyentuh angka 1. Hal ini berarti bahwa perusahaan tidak memiliki laba operasi yang cukup untuk membayar utang lancarnya dan harus menggunakan sebagian dari tabungannya. Atau dengan kata lain, pendapatan yang dihasilkan perusahaan tidak cukup untuk membayar utang lancarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!