Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Universitas Ahmad Dahlan pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2023 melaksanakan kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah organik menjadi cairan sejuta manfaat eco enzyme kepada Ibu-ibu anggota PKK Pedukuhan Sorogenen II, Kalurahan Nomporejo, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan mahasiswa dengan menggandeng relawan eco enzyme kabupaten Kulon Progo.
Yang melatarbelakangi mahasiswa membuat kegiatan tersebut yaitu adanya permasalahan pada lingkungan yang salah satunya disebabkan oleh sampah. Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan manusia yang berwujud padat (zat organik maupun anorganik yang bersifat terurai maupun tidak terurai) dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak kota di seluruh dunia. Semakin tinggi jumlah penduduk dan aktivitasnya, maka volume sampah terus meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah diperlukan biaya yang tidak sedikit dan lahan yang semakin luas.
Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, selain itu belum adanya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya dan cara pemanfaatan sampah yang tepat setelah dipilah. Padahal  baik  kulit  buah maupun limbah   sayur   memiliki   potensi   untuk dimanfaatkan  menjadi  produk-produk  yang berguna  untuk  mengatasi  permasalahan  di lingkungan.
Untuk mengatasi dampak negatif dari pencemaran sampah rumah tangga, peneliti mengenalkan cara memilah sampah dan cara pemanfaatan sampah kepada masyarakat melalui sosialisasi dan praktik langsung pemanfaatan sampah khususnya sampah organik atau sampah dapur dengan pelatihan pembuatan cairan  sejuta manfaat eco-enzyme.
Kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah organik menjadi cairan sejuta manfaat eco enzyme ini dilakukan dengan mengenalkan cairan eco enzyme dan praktik cara pembuatannya yang dipaparkan oleh relawan eco enzyme Kulon Progo.
Apa itu eco enzyme?
Menurut Mardiani, dkk (2021), eco-enzyme atau biasa dikenal sebagai enzim ramah lingkungan ini  ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong dari Thailand sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Dikatakan sebagai eco-enzyme karena dibuat dari residu atau limbah rumah tangga seperti limbah sayuran ataupun kulit buah yang banyak dibuang oleh  masyarakat. Eco enzyme ini merupakan cairan alami serba guna, yang didapatkan dari hasil fermentasi dari gula (gula merah atau molase), sisa buah atau sayur (kulit buah, potongan sayuran yang masih segar), dan air (air keran, air hujan, air buangan AC, dan lain-lain). Lama pembuatan eco enzyme adalah 3 bulan di wilayah tropis dan 6 bulan di sub tropis. Hasil akhirnya adalah cairan berwarna kecoklatam dengan aroma asam segar. Dengan membuat eco enzyme ini kita mengurangi beban bumi sekaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintetis. Cara pembuatan eco enzyme yaitu dengan menggunakan bahan-bahan dengan perbandingan gula 1 (kg/gr) : sisa buah atau sayur 3 (kg/gr) : air 10 (lt/ml). Langkah pembuatan eco enzyme dilakukan dengan cara 1) membersihkan wadah dari sisa sabun atau bahan kimia, ukur volume wadah, masukkan air bersih maksimal sebanyak 60% dari volume wadah, 2) masukkan gula atau molase sesuai takaran yaitu 10% dari berat air, 3) masukkan potongan sisa buah dan sayur 30% dari berat air, lalu aduk rata, 4) tutup rapat sampai panen dan beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen. Untuk lokasi penyimpanan diletakkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, dan jauhkan dari Wi-Fi, WC, tong sampah, tempat pembakaran sampah, dan bahan-bahan kimia. Pemanenan eco enzyme dapat dilaksanakan dengan waktu 90 hari dari tanggal pembuatan. Hasil panen eco enzyme bisa dikemas dalam botol kaca atau botol plastik bertutup rapat. Eco enzyme memiliki berbagai manfaat yaitu  pada kehidupan sehari-hari dapat digunakan untuk pembersih alami, perawatan diri, perawatan kesehatan pribadi, mengatasi berbagai luka, dapat meningkatkan kualitas udara, air, dan tanah. (sumber: modul belajar pembuatan eco enzyme).
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah organic menjadi cairan sejuta manfaat eco enzyme ini memberikan pemahaman pentingnya menjaga lingkungan dengan mengenalkan eco enzyme dan praktik langsung membuat eco enzyme sehingga masalah pada lingkungan dapat terkurangi dan masyarakat dapat mengaplikasikan secara langsung pada kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H