Menyontek atau penyontek berasal dari kata sontek. Perilaku menyontek merupakan hal yang sudah tidak asing lagi. Kepercayaan diri adalah suatu hal yang sangat penting bagi semua orang termasuk diri kita sendiri. Dengan keprcayaan diri yang dimiliki diharapkan ketika menyelesaikan ujian atau tugas disekolah dengan baik, siswa-siswi akan memiliki kepercayaan pada kemampuan yang dimiliki sehingga perilaku menyontek dapat dihindari.
Di Indonesia hampir seluruh murid di sekolah mempunyai budaya menyontek, karena itu terjadi berulang-ulang dari zaman dahulu sampai sekarang ini. Dimana salah satu penyebab yang membuat para murid memiliki kegiatan menyontek adalah ketidak yakinan akan kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas maupun ujian secara baik.
Adapun beberapa factor yang menjadi penyebab murid menyontek pada saat ujian skolah yaitu iman yang lemah, pengawasan yang kurang dari pengawas ujian, pengaruh buruk yang telah merambah dalam pendidikan, tidak takut pada hukuman pelanggaran menyontek, dan adanya pengaruh dari lingkungan.
Maka dari itu perlu adanya pendidikan karakter agar murid terbebas dari budaya menyontek, karakter bisa terbentuk melalui pembiasaan. Pengetahuan tentang baik dan buruk saja tiak cukup, karakter juga harus dibiasakan. Para guru harus memberikan perhatian murid dan memberi edukasi bagaimana caranya agar mendapatkan nilai yang baik pada saat mengerjakan tugas atau ujian sehingga tidak aka nada lagi budaya menyontek, Â dan meningkatkan kedisplinan serta meningkatkan proses belajar mengajar, dengan menerapkan nilai karakter kedisiplinan maka akan tericiptanya semangat baelajar yang tinggi sehingga budaya menyontek pada saat mengerjakan tugas atau ujian di sekolah akan tiada. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H