Rebonding merupakan proses pelurusan rambut dengan zat kimia kuat. Kimiawinya menjadikan rambut rileks sehingga mudah meluruskan rambut ikal atau keriting. Sayangnya, rebonding bisa mengancam nyawamu. Ancaman itu datang dari lima hal ini:
1. Rambut kusam permanenÂ
Rebonding menghaluskan dan melembutkan rambut, tetapi flat iron panas  serta kimia rebonding-nya mengubah struktur dan kualitas rambut. Sehelai rambutmu terdiri dari molekul keratin, yaitu disulfida yang menjaga rambutmu tetap kuat. Rebonding menjadikan molekul disulfida patah sehingga rambutmu kusam. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembalikan keindahan rambutmu. Bahkan, rambutmu bisa kusam permanen.
2. Kulit terkena alergiÂ
Jika kamu memiliki riwayat kulit sensitif, melakukan rebonding tidak disarankan. Proses rebonding memang tidak bersentuhan langsung dengan kulit, tetapi kulit tetap menyerap kimia bahan rebonding ke seluruh aliran darah. Ciri-ciri kulit alergi akibat rebonding seperti munculnya benjolan, kemerahan, dan kulit kepala gatal. Ketidakprofesionalan ahli kecantikan di salon juga bisa menyebabkan nestapa bagi kulitmu.
3. Iritasi pernafasanÂ
Rebonding membutuhkan formaldehida (formaldehyde), yaitu zat kimia cair yang digunakan di awal-akhir pengerjaan rambut rebonding-mu. Dalam pengerjaannya, formaldehida  menyentuh flat iron panas yang mengeluarkan asap. Menghirup asap tersebutlah yang membuat pernafasanmu teriritasi. Zat kimia tersebut juga bisa menyebabkan iritasi hidung dan matamu.
4. Kulit dan rambut terbakarÂ
Luka bakar di kulit dan rambut saat proses rebonding merupakan hal umum. Kamu hanya bisa pasrah. Sekalipun rambutmu ditangani oleh ahli kecantikan profesional yang terkenal dan dibayar mahal, sang ahli hanya bisa memastikan keamananmu. Jika kulitmu mengalami ini, pastikan jangan olesi air es langsung, ya! Dikarenakan bahaya juga membuat kulitmu kaget.
5. Penyebab banyak kankerÂ
Efek penggunaan bahan kimia rebonding bisa menyebabkan kamu kanker payudara, rahim, dan janin. Jika kamu perempuan hamil maupun sedang hamil, pikir matanglah keputusan rebonding. Neuroblastoma akibat rebonding bisa mengancam janin dan sarafnya dalam kandungan. Juga mengenai formaldehida, zat kimia yang bisa menyebabkan kanker rahim. Hasil penelitian National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) 2022 menunjukan bahwa formaldehida salah satu penyebab kanker rahim pada perempuan. Risikonya lebih tinggi pada perempuan yang melakukan rebonding lebih dari dua kali.
Begitu pula kanker payudara, institusi tersebut pada 2019 juga menunjukan hasil penelitian yang mengejutkan. Zat kimia rebonding yang mengandung banyak komposisi seperti mutagenik menyebabkan kanker payudara. Perempuan dengan penggunaan pelurus rambut atau rebonding setidaknya setiap 5 minggu hingga 8 minggu berpotensi terkena kanker payudara 30% lebih besar.
Meskipun banyak efek yang mengancam setelah rebonding, setiap perempuan tetap berhak menjadi cantik dan tampil percaya diri. Jadi, kamu tetap bisa melakukan rebonding lho, tetapi utamakan kualitas dan keamanan, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H