Mohon tunggu...
Alfi Muna Syarifah
Alfi Muna Syarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

I was active as Indonesian activist for Indonesian woman justice. Now, I split out my volunteer work became writer here. 😌| My study was focused in linguistic forensic for Indonesian law cases. Welcome and please enjoy my masterpieces!!!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hubungi Teman Sebaya, Cegah Bunuh Diri!

19 November 2022   20:40 Diperbarui: 19 November 2022   20:46 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang bunch diri - wikiwand.com

Kehidupan tidak selalu terskenario layaknya potret indah di sosial media. Hampir semua orang, butuh validasi happy dan pilih pendam nestapa sendiri.


Hati-hati, itu pemicu bunuh diri. Kamu sudah tengok teman kanan-kiri?
Yuk, kenali gejala ini!

1.Depresi

Depresi sebagai rasa yang sulit diceritakan oleh teman yang ingin bunuh diri. Biasanya, muncul perasaan hampa, mudah marah, hilang minat, menyakiti diri sendiri, insomnia, dan sulit berkonsentrasi.

2.Bercanda bunuh diri

Kamu perlu selektif mendengar. Apabila temanmu mengucapkan hal-hal mengarah bunuh diri atau mencari tahu obat-obatan dan benda membahayakan, kemungkinan temanmu benar-benar ingin bunuh diri dan minta bantuan kamu secara tidak langsung.

Kalau sudah begitu, kamu perlu jadi penolong pertama. Gunakan tiga prinsip dasar Psychological First Aid (PFA) :

1.Look

Amati teman sekitarmu. Beri bantuan secukupnya agar temanmu tetap merasa nyaman. Kamu juga bisa mengamati lingkungan sekitarnya yang kemungkinan menjadi sebab.

2.Listen

Jika temanmu bersedia menceritakan masalahnya kepadamu, maka jangan sela atau banding dengan pengalamanmu. Jadilah pendengar yang baik agar kamu bisa mengidentifikasi apa saja yang temanmu butuhkan.

3.Link

Ajak temanmu konsultasi ke profesional. Kamu juga bisa menghubungi orang-orang terpercaya yang dapat menolongnya seperti kerabat dekat dan orang tua. Kamu perlu bantuan orang lain untuk menolongnya karena kolaborasi sangat dibutuhkan untuk mencegah bunuh diri.

Nah, untuk mencegah perilaku temanmu yang lebih gawat lagi, catat nama-nama penting ini untuk pertolongan lanjut!

1.LISA

Love Inside Suicide Awareness merupakan organisasi non-profit dari Bali yang menyediakan layanan konsultasi bunuh diri. Kamu bisa menghubungi 24 jam melalui nomor telepon +6211-3855-472 (pengguna bahasa Indonesia) atau +6211-3815-472 (pengguna bahasa Inggris).

Penulis telah mencoba melakukan panggilan telepon dan mengirim pesan singkat untuk pengguna bahasa Indonesia, tetapi penulis tidak menerima respon.

2.Human Initiative

Organisasi non-profit yang menyediakan layanan psikologis. Penulis telah mecoba menghubungi melalui pesan singkat di WhatsApp +62812-8080-4561 dengan mencantumkan nama, keluhan, dan nomor ponsel, tetapi tidak menerima respon. Layanan Human Initiative dibuka mulai pukul 08:00-17:00 dan akan dibalas oleh Customer Service (CS).

3.Kemenkes

Organisasi pelayanan dari pemerintah 24 jam.
Kamu bisa menghubungi berbagai nomor - nomor di bawah :
Kesehatan Jiwa Kemenkes (021) 500-454
Halo Kemenkes hotline 1500-567
SMS (pesan singkat) 0812-8156-2620
Faksimili (021) 5223-002 dan (021) 52921-669
Email kontak@kemkes.go.id
Penulis telah mencoba menghubungi Kemenkes melalui pesan singkat dan menghubungi melalui telepon, tetapi tidak mendapatkan respon.


Dengan respon pelayanan yang lama bahkan membutuhkan waktu berhari-hari, penulis menyarankan agar kamu tidak mengandalkan pelayanan-pelayanan tersebut. 

Keadaan darurat membutuhkan penanganan real time (saat itu juga). Mintalah bantuan orang terdekatmu, pergi ke pelayanan kesehatan terdekat, maupun sarankan temanmu untuk membaca serta menonton video terkait pencegahan bunuh diri untuk penanganan awal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun