Suatu hari, Rahma bertemu dengan teman lama di kantin kampus. Temannya mengajak Rahma untuk ikut bergabung dengan sebuah komunitas yang berfokus pada advokasi hak asasi manusia. Rahma merasa tertarik dan setuju untuk bergabung dengan komunitas tersebut.
Dalam komunitas itu, Rahma bertemu dengan banyak teman baru dan belajar banyak tentang advokasi hak asasi manusia. Ia merasa semakin terinspirasi untuk berkontribusi dalam memperjuangkan hak asasi manusia di Indonesia. Rahma merasa bahwa meskipun hubungannya dengan Agus berakhir, ia masih memiliki banyak hal yang dapat dilakukan dalam hidupnya.
Rahma menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang cinta dan hubungan percintaan. Ada banyak hal yang lebih penting, seperti cita-cita, tujuan hidup, dan kontribusi terhadap masyarakat. Rahma bersyukur atas pengalaman yang ia dapatkan dari hubungannya dengan Agus, namun ia juga menyadari bahwa ia harus terus bergerak maju dan tidak berhenti hanya karena satu kegagalan.
***
Setelah beberapa bulan berlalu, tiba saatnya bagi Rahma dan Agus untuk menghadiri acara wisuda mereka di universitas yang sama. Meskipun mereka tidak lagi berhubungan sebagai sepasang kekasih, mereka berusaha untuk menjaga sikap profesional dan tetap berbicara dengan sopan satu sama lain.
Namun, ketika mereka bertemu di acara wisuda, Rahma merasa bahwa ada hal yang berbeda dari Agus. Ia merasa bahwa Agus sedikit canggung dan tidak seperti biasanya. Rahma pun memutuskan untuk bertanya langsung kepada Agus tentang perubahan tersebut.
Agus akhirnya mengaku bahwa ia merindukan Rahma dan menyesal telah berselingkuh. Ia berharap dapat kembali menjalin hubungan dengan Rahma. Rahma awalnya merasa ragu, namun setelah berbincang-bincang dengan Agus, ia merasa bahwa Agus benar-benar menyesal dan berusaha untuk memperbaiki kesalahannya.
Setelah beberapa waktu berpikir dan merenung, Rahma memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada Agus. Mereka kembali menjalin hubungan dengan perjanjian yang jelas dan kesepakatan untuk saling memperbaiki diri.
Agus dan Rahma bersumpah untuk tidak lagi menyakiti satu sama lain dan untuk terus saling mendukung dalam meraih cita-cita masing-masing. Mereka merasa bahwa mereka dapat tumbuh bersama dan saling membangun, baik dalam hubungan maupun dalam karir mereka.
Dalam beberapa tahun ke depan, Agus dan Rahma terus menjalin hubungan yang kuat dan saling mendukung dalam mencapai impian mereka. Mereka merasa bersyukur telah melalui banyak pengalaman hidup bersama dan menemukan cara untuk memperbaiki hubungan mereka.
***