Pada suatu waktu di masa lalu, terdapat sebuah kisah menarik di balik datangnya bulan suci Ramadhan.
Diceritakan bahwa pada suatu malam, seorang lelaki tua yang saleh sedang berdoa di masjid. Ia merasa gelisah dan merindukan kedatangan bulan Ramadhan yang selalu diisi dengan berkah dan keberkahan.
Saat ia tengah merenungkan doanya, tiba-tiba muncul seorang anak kecil yang menghampirinya. Anak itu menatap lelaki tua itu dengan tatapan tajam dan berkata, "Wahai kakek, kenapa engkau begitu merindukan bulan Ramadhan?"
Lelaki tua itu terkejut dan bertanya pada anak itu, "Bagaimana kau tahu aku merindukan Ramadhan?"
Anak itu menjawab dengan sederhana, "Karena aku adalah Ramadhan."
Lelaki tua itu semakin terkejut dan bertanya lagi, "Bagaimana mungkin engkau adalah Ramadhan?"
Anak itu tersenyum lembut dan menjawab, "Allah SWT menciptakan Ramadhan sebagai sebuah waktu yang penuh berkah dan keberkahan. Namun, manusia sering kali lupa akan keberadaan-Nya. Sebagai Ramadhan, aku datang untuk mengingatkan manusia akan keberadaan Allah SWT dan menjadikan bulan suci ini sebagai waktu untuk mendekatkan diri pada-Nya."
Lelaki tua itu merasa terharu dan bersyukur karena mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan secara langsung. Ia berjanji untuk memanfaatkan bulan suci tersebut dengan sebaik-baiknya dan memperbanyak amal kebaikan.
Kisah ini mengajarkan kita untuk memperhatikan setiap momen kehidupan kita dengan sungguh-sungguh. Kita harus selalu mengingat Allah SWT dan memanfaatkan waktu yang diberikan-Nya dengan sebaik-baiknya. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan mendekatkan diri pada-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H