Alfi Maghfira
Mahasiswa Program Studi S1 AkuntansiÂ
Universitas Pamulang
Profil Sejarah Singkat Perusahaan
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. telah memiliki sejarah yang sangat panjang di industri semen nasional. Inisiatif pendirian Perseroan dimulai pada tahun 1975 dengan didirikannya PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE) yang mempunyai pabrik semen dengan kapasitas terpasang 500.000 ton di kawasan Citeureup, Jawa Barat. Pendirian DICE disusul dengan penggabungan perusahaan dan pabrik lainnya yaitu PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise, PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise, PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise, PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise, dan PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise, dengan total kapasitas terpasang 7,7 juta ton per tahun.
Pada tahun 1985, keenam pabrik tersebut bergabung menjadi PT Inti Cahaya Manunggal sebagaimana tercantum dalam Akta No. 227 tanggal 16 Januari 1985, dibuat di hadapan Notaris Ridwan Suselo, S.H., yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 57, Tambahan No. 946 tanggal 16 Juli 1985, yang kemudian berubah nama menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa, berdasarkan akta No. 81 tanggal 11 Juni 1985, dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris Publik di Jakarta, yang telah diumumkan dalam BNRI No. 75, Tambahan No. 947 tanggal 16 Juli 1985.
Pada tanggal 5 Desember 1989, Perseroan menjadi perusahaan publik setelah melakukan Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham INTP.
Seiring dengan pengembangan usahanya, Perseroan terus meningkatkan kapasitas produksi, baik dengan membangun pabrik baru maupun mengakuisisi pabrik lain. Hingga akhir tahun 2000, Perseroan memiliki 12 pabrik yang tersebar di tiga lokasi, yaitu Citeureup, Bogor, Jawa Barat; Cirebon, Jawa Barat, dan Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas setelah mengakuisisi 61,7% saham Perseroan, melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. Pada tahun 2008, HeidelbergCement AG mengalihkan seluruh sahamnya di Indocement kepada Birchwood Omnia Ltd. (Inggris), yang 100% dimiliki oleh HeidelbergCement Group. Pada tahun 2009, Birchwood Omnia Ltd. menjual 14,1% sahamnya kepada publik, sehingga kepemilikan saham HeidelbergCement AG di Indocement melalui Birchwood Omnia menjadi 51%.
Pada bulan Oktober 2016, Perseroan mulai mengoperasikan pabrik ketigabelas bernama Pabrik 14 di Pabrik Citeureup. Pabrik berkapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun ini merupakan pabrik semen terintegrasi terbesar yang dibangun Indocement dan HeidelbergCement Group. Dengan beroperasinya Pabrik 14, kapasitas terpasang Perseroan meningkat menjadi 25,5 juta ton semen/tahun.
Pada tahun 2022, Indocement sebagai bagian dari HeidelbergCement Group meluncurkan Indocement New Purpose yaitu Material to Build Our Future sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha berdasarkan aspek ESG.
Visi, Misi dan Tujuan
Visi Perusahaan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk adalah menjadi produsen semen terkemuka di Indonesia, pemain di pasar beton siap-pakai (RMC) di Pulau Jawa dan Sumatera Selatan, serta pemain nomor satu di pasar agregat di Jabodetabek.
Misi perusahaan ini adalah PT Indocement Tbk berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan bangunan berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan.
Tujuan perusahaan ini adalah Membangun masa depan dengan material berkualitas. Indocement berusaha untuk memberikan kontribusi positif dalam industri konstruksi dan memastikan keberlanjutan lingkungan melalui praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Tata Nilai Perusahaan
Tata nilai perusahaan PT Indocement terangkum dalam "ASIST" yaitu:
1. Accountability (Tanggung Jawab)
Kewajiban dan keinginan individu untuk menerima dan melaksanakan tugas serta mengemban tanggung jawab.
2. Strive for Excellence (Mencapai hasl terbaik)
Semangat untuk bekerja melebihi apa yang diharapkan agar mencapai hasil terbaik
3. Integrity (Integritas)
Keyakinan untuk bertindak secara benar, jujur, Irarisparan dan penuli Integritas.
4. Service-mindedness (Siap Melayani)
Kemauan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
5. Teamwork (Kerjasama)
Semangat untuk bekerja sebagai sebuah tim dan mengesampingkan konflik pribadi demi mencapai tujuan Perseroan.
Penganggaran dan Keuangan
Penganggaran di PT Indocement dimulai dengan proses perencanaan strategis yang melibatkan berbagai departemen untuk menyusun anggaran yang realistis dan komprehensif. Rencana anggaran ini mencakup semua aspek operasional, dari produksi hingga distribusi, dengan tujuan utama untuk memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan pemborosan. Pengawasan anggaran dilakukan secara ketat dengan membandingkan antara anggaran yang telah ditetapkan dan realisasinya secara berkala, sehingga memungkinkan adanya tindakan korektif apabila terjadi penyimpangan.
Manajemen keuangan di PT Indocement melibatkan pengelolaan arus kas yang cermat untuk memastikan likuiditas perusahaan tetap terjaga. Proyeksi arus kas dibuat secara akurat untuk mengantisipasi kebutuhan dana baik jangka pendek maupun jangka panjang. Manajemen hutang dan piutang juga menjadi fokus utama untuk memastikan penerimaan kas yang tepat waktu dan pengelolaan pembayaran yang efisien. Selain itu, perusahaan mengoptimalkan manajemen persediaan untuk menghindari overstocking atau kekurangan persediaan yang dapat mempengaruhi operasional dan arus kas.
Dalam hal investasi, PT Indocement menerapkan analisis yang mendalam menggunakan metode seperti Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) untuk menilai kelayakan proyek investasi. Perusahaan menggunakan kombinasi sumber pembiayaan internal dan eksternal, termasuk penerbitan obligasi, pinjaman bank, dan penerbitan saham, untuk mendukung operasional dan ekspansi. Manajemen risiko keuangan juga menjadi perhatian utama dengan penggunaan instrumen lindung nilai untuk mengurangi risiko yang mungkin dihadapi, seperti risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
Kinerja keuangan PT Indocement dievaluasi secara berkala menggunakan berbagai indikator keuangan seperti pendapatan, laba bersih, margin laba, Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE). Selain itu, rasio likuiditas dan solvabilitas juga dipantau untuk memastikan perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjangnya. Evaluasi ini membantu mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memastikan kinerja perusahaan tetap konsisten.
Pengendalian biaya dan efisiensi operasional menjadi fokus penting dengan implementasi program pengendalian biaya yang ketat dan investasi dalam teknologi yang lebih efisien. Kepatuhan terhadap regulasi dan standar industri serta praktik tata kelola perusahaan yang baik memastikan transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam semua aspek operasi PT Indocement.
Pelaksanaan dan Pengukuran Kinerja
Perencanaan Strategis dan Operasional PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencakup berbagai aspek seperti kinerja keuangan, operasional, dan keberlanjutan, yang semuanya krusial untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif dan berkelanjutan. Dari sisi keuangan, perusahaan mengandalkan laporan pendapatan, laba bersih, dan margin laba untuk menilai profitabilitas. Rasio keuangan seperti Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), current ratio, dan quick ratio digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aset dan ekuitas, serta kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio solvabilitas, seperti debt to equity ratio, membantu dalam menilai tingkat leverage perusahaan dan kemampuan untuk mengelola hutang jangka panjang.
Operasional perusahaan diukur melalui berbagai indikator seperti output produksi dan utilisasi kapasitas pabrik, yang mencerminkan efisiensi dan efektivitas dalam memanfaatkan sumber daya produksi. Biaya produksi per unit dievaluasi untuk mengidentifikasi peluang pengendalian biaya dan peningkatan efisiensi. Investasi dalam teknologi baru juga menjadi fokus untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, program pengendalian biaya yang ketat diterapkan untuk mengeliminasi pemborosan dan mengoptimalkan pengeluaran.
Dalam aspek keberlanjutan, PT Indocement berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan melalui berbagai inisiatif seperti pengurangan emisi karbon, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Penggunaan energi terbarukan ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pada aspek sosial, perusahaan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan program-program yang dirancang untuk melindungi karyawan. Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dilakukan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
Pelaksanaan pengukuran kinerja di PT Indocement dilakukan melalui sistem pelaporan berkala, yang memungkinkan manajemen untuk memonitor kinerja secara real-time dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Key Performance Indicators (KPIs) digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan strategis dan memastikan bahwa semua departemen bergerak menuju tujuan yang sama. Proses audit internal dan eksternal dilakukan secara rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur dan kebijakan internal, serta keakuratan laporan keuangan. Review manajemen yang berkala membantu dalam mengevaluasi kinerja dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, memungkinkan perusahaan untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan.
Perencanaan Strategis dan Operasional
Perencanaan strategis dan operasional di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berfokus pada pengembangan jangka panjang dan efisiensi operasional untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan daya saing di industri semen. Dalam perencanaan strategis, perusahaan menetapkan visi dan misi yang jelas serta mengidentifikasi peluang dan tantangan di pasar. Ini melibatkan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk memahami posisi perusahaan dan menentukan strategi yang akan diambil. Strategi yang dirancang mencakup diversifikasi produk, ekspansi pasar, serta investasi dalam teknologi hijau dan keberlanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan.
Pada tingkat operasional, PT Indocement menerapkan rencana yang terperinci untuk memastikan bahwa semua aspek produksi dan distribusi berjalan lancar dan efisien. Perusahaan mengoptimalkan proses produksi melalui penggunaan teknologi canggih dan otomatisasi, yang tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menurunkan biaya produksi. Manajemen persediaan yang efisien dan rantai pasokan yang solid memastikan bahwa produk tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi permintaan pasar.
Selain itu, PT Indocement fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Ini termasuk program keselamatan kerja yang ketat untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Perusahaan juga melakukan pemantauan kinerja secara berkala menggunakan Key Performance Indicators (KPIs) untuk menilai kemajuan terhadap target yang telah ditetapkan dan melakukan penyesuaian strategi bila diperlukan.
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja
Pengawasan dan evaluasi kinerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) merupakan proses yang sangat penting dalam manajemen operasional perusahaan untuk memastikan efisiensi, kepatuhan, dan pencapaian tujuan strategis. PT Indocement, sebagai salah satu produsen terkemuka semen di Indonesia, mengimplementasikan berbagai strategi dan sistem untuk memonitor dan mengevaluasi berbagai aspek operasionalnya.
Pengawasan di PT Indocement dilakukan melalui berbagai mekanisme yang mencakup audit internal, penerapan standar operasional prosedur (SOP), dan sistem pelaporan yang ketat. Audit internal rutin dilakukan untuk memverifikasi bahwa semua kegiatan operasional berjalan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Audit ini tidak hanya fokus pada keuangan perusahaan tetapi juga pada kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja.
Selain audit internal, PT Indocement juga menggunakan sistem pelaporan dan pengendalian internal yang canggih. Sistem ini membantu dalam memantau setiap tahap dari rantai pasokan, produksi, hingga distribusi produk. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan kesempatan perbaikan lebih awal, sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat waktu.
Di sisi evaluasi kinerja, PT Indocement menggunakan pendekatan yang berbasis pada pengukuran kinerja yang terukur dan jelas. Perusahaan menetapkan Key Performance Indicators (KPIs) yang relevan untuk setiap fungsi dan unit operasional. KPIs ini mencakup produktivitas produksi, efisiensi penggunaan energi, kepatuhan terhadap standar kualitas produk, dan lainnya. Data kinerja dikumpulkan secara berkala dan dianalisis secara mendalam untuk mengevaluasi pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan.
Evaluasi kinerja di PT Indocement tidak hanya terbatas pada aspek operasional perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga mencakup penilaian terhadap kinerja individu dan tim kerja. Perusahaan mengadopsi pendekatan yang inklusif untuk mendorong kolaborasi dan kompetisi sehat di antara tim kerja, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan keseluruhan kinerja organisasi.
Selain itu, evaluasi kinerja di PT Indocement juga melibatkan analisis komparatif terhadap pesaing dan benchmark industri. Dengan membandingkan pencapaian kinerja dengan para pesaing terdekat dan standar industri, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan posisi pasar dan mengoptimalkan operasionalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H