Pembuatan insektarium dipilih pada praktikum kali ini karena insektarium merupakan salah satu bentuk preservasi kering. Salah satu keunggulan preservasi kering adalah pembuatan yang mudah dan perawatannya yang relatif lebih murah daripada pembuatan preservasi basah. Pembuatan insektarium melibatkan seluruh siswa dalam pengerjaannya, selain pembiusan karena memerlukan bahan kimia berbahaya berupa kloroform yang dibantu oleh tim asisten.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa serta pemahaman siswa terkait serangga dan preservasi hewan. Hasil akhir dari praktikum ini adalah masing-masing siswa dapat membuat insektarium dan mengetahui fungsi insektarium serta dapat memanfaatkannya dalam pembelajaran klasifikasi maupun sistematika hewan.
Praktikum selanjutnya adalah Praktikum Pengenalan Hewan Laboratorium. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2024 di SMP Djama'atul Ichwan, Surakarta. Acara dibuka dengan pematerian tentang penjelasan hewan laboratarium itu sendiri, dilanjut dengan struktur anatomi dan sedikit tentang histologi hewan uji. Setelah pengenalan hewan laboratorium, dilakukan pengamatan morfologi luar serta anatomi dari hewan laboratorium. Pembedahan dilakukan setelah hewan laboratorium dinarkose menggunakan kloroform dan dilakukan dengan bimbingan tim asisten.
Dengan berlalunya praktikum ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep dasar anatomi dan cara mengamatinya. Selain itu, siswa juga diperkenalkan terkait bioetika tentang kesejahteraan hewan laboratorium. Setelah pengamatan morfologi dan anatomi selesai, pengamatan dilanjutkan dengan mengamati sel-sel dan jaringan dengan mikroskop yang dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA UNS
Pembuatan preparat apusan darah dan preparat supravital dipilih dalam praktikum ini karena memiliki waktu pembuatan yang relatif lebih cepat dan mudah, sehingga dapat dipahami oleh siswa lebih mudah pula. Preparat apusan darah yang telah dibuat oleh siswa disimpan agar di kesempatan selanjutnya dapat diamati kembali sebagai sarana pelatihan penggunaan mikroskop.Â
Namun, preparat supravital harus segera diamati saat itu juga dan tidak bisa disimpan karena merupakan preparat sederhana. Selain pembimbingan pembuatan preparat, siswa juga diberikan modul yang harapannya dapat membantu siswa di kemudian hari dalam praktikum pengamatan dengan mikroskop meskipun kolaborasi sudah tidak berlanjut.
Tiga hari sebelum pelaksanaan mini project, dilakukan pematerian terkait teknik fermentasi dan kewirausahaan untuk persiapan pelaksanaan mini project. Setelah itu, pelaksanaan Praktikum Teknik Fermentasi Makanan dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2024 yang terdiri dari proses pembuatan asinan, tape, tempe, dan donat.Â
Untuk keberhasilan proses fermentasi, produk disimpan sehari di rumah siswa masing-masing sebelum dilaksanakan pameran pada tanggal 10 Juni 2024.