Fokusku hanya satu, tapi fikiranku bercabang. Beban semakin terasa di pundak kala yang terfikirkan bukan hanya mengenakan toga, tapi hal lainnya.
Ku mencoba mengeluh kesana kemari, meminta didengarkan apa keluhku. Jawaban teman rata-rata biasa.
Satu teman yang membuatku semangat kembali mengejar dan berjuang.
"Semua pasti punya ujung!, kuyakin kita pasti wisuda!"
Kata yang tak biasa namun mampu membangunkan singa semangat dalam goa hati ini.
Segala sesuatu pasti punya akhir dan memiliki ujung. Entah itu terlihat atau belum, semua punya ujung. Pun dunia. Terlebih masalah skripsimu yang melanda.
Kita hanya perlu bergelut dengan waktu. Ujung pasti lambat laun kan kelihatan. Asal kita mau melangkah menemui ujung tersebut.
Bengkulu, 30 Juni 2018. 5:17 pm