Indonesia adalah salah satu Negara yang menganut sistem demokrasi terbaik. Baru-baru ini Indonesia memilih Dewan Perwakilan Rakyat nya dan Dewan Perwakilan Daerah nya. Dan yang terpenting adalah Indonesia telah memilih Presiden dan Wakil Presiden nya yang baru atau yang ke-7, yang akan dilantik tanggal 20 Oktober 2014 nanti.
Bisa di bilang sebagian rakyat Indonesia sangat senang karena mempunyai presiden yang baru, bahkan ada yang bangga karena memiliki presiden yang ke-7 (yang baru), yang sikap dan sifatnya sangat ramah dan sederhana sekali, yang dipercaya juga dapat mengubah nasib bangsa ini nantinya akan kearah mana dan bagaimana. Mengapa? Karena kita bisa lihat dari kinerjanya saat memimpin DKI Jakarta selama 2 tahun ini, dan terbukti saat ini Jakarta menjadi lebih baik meskipun beberapa masalah utamanya belum teratasi dengan baik seperti kemacetan dan banjir. Meskipun begitu, setidaknya Jakarta sudah bisa di bilang lebih baik, bisa kita lihat dari sistem pelayanannya sudah menjadi sangat lebih baik dari sebelumnya.
Tapi sangat disayangkan sekali, pemerintah atau badan eksekutif yang sudah mempunyai pemimpin yang baru dan wakilnya yang baru yang lebih baik tidak di dukung oleh badan Legislatifnya. Bisa kita lihat beberapa hari yang lalu saat mau mengesahkan RUU Pilkada dan saat ingin memilih Ketua DPR yang baru. Apa yang terjadi? Mereka hanya berbuat ricuh dan bahkan sidang pengesahan RUU Pilkada dan sidang pemilihan ketua DPR yang baru, bisa dibilang sangat tidak berbudaya dan tidak menunjukan etika bersidang yang baik dan memberikan contoh yang baik kepada rakyat dan anak bangsa ini. Inilah yang sangat membuat rakyat kecewa kepada badan legislatif yang sebelumnya dan yang baru dilantik beberapa hari yang lalu. Bagaimana tidak sangat kecewa? Mereka semua hanya mementingkan diri mereka sendiri dan mementingkan golongan atau kelompok/organisasi yang mereka punya, mereka hanya ingin menguasai parlemen saja bukan duduk sebagai wakil rakyat yang benar dan baik.
Sebagai contoh saja; buktinya mereka mengesahkan RUU Pilkada tentang bahwa Kepala Daerah atau Gubernur dipilih oleh DPRD melainkan bukan lagi dipilih langsung oleh rakyat, padahal kan bangsa ini adalah bangsa dengan sistem demokrasi, jadi seharusnya kan setiap kepala daerah harus dipilih secara langsung oleh rakyat. Nah, inilah salah satu contoh yang sangat jelas bahwa mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri dan golongan atau kelompok/organisasi yang mereka miliki. Bukan untuk duduk bersama sebagai anggota Dewan yang telah dipercayai oleh rakyat untuk membicarakan kepentingan bersama melainkan membicarakan kepentingan kelompok atau organisasinya.
Disini lah kami sebagai rakyat bangsa ini dan sebagai anak bangsa ini, hanya menginginkan Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera, bangsa yang berdaulat, adil dan makmur. Kami hanya ingin melihat pemerintah berjalan bersama dengan rakyat untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang maju dan sejahtera. Kami sebagai rakyat dan anak bangsa tidak menginginkan bangsa ini hancur karena oleh orang-orang yang sebenarnya tidak pantas untuk duduk mewakili rakyat disana, dan tetap di pertahankan. Dan rakyat Indonesia sebenarnya tidak mau bangsa ini menjadi hancur lebur karna kepentingan yang tidak berguna dan tidak bermanfaat bagi rakyat melainkan bermanfaat bagi diri dan organisasi atau kelompok mereka-mereka saja. Rakyat Indonesia dan Anak Bangsa ini sangat berharap kepada pemerintahan yang baru agar sekiranya bangsa ini bisa menjadi lebih baik dengan program-program yang sangat pro rakyat dan sangat menguntungkan rakyat bahkan sangat memberikan keuntungan bagi bangsa ini sendiri, dan juga bahkan dapat mencapai tujuan bangsa ini yang sebenarnya, yang adalah bangsa yang berbudaya, berdaulat, adil dan makmur…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H