grease trap untuk menyaring limbah kotoran dari pabrik kripik usus di Dusun Kembang. Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin, 18 Januari 2025, bertujuan untuk membantu mengelola limbah dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Surabaya, 18 Januari 2025 – Kelompok Pengabdian Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya kembali melakukan program sosial dengan memperkenalkan teknologiKegiatan yang berlangsung di UMKM Pabrik Usus Dusun Kembang ini dihadiri oleh lima orang peserta, yang terdiri dari pemilik pabrik dan beberapa pegawai. Sebagai penanggung jawab kegiatan, Rizki Dwi Bakhtiar Surin bersama tim pengabdian lainnya, yakni Ni Kadek Ayu Wardani, Al Fawwaz S., Raka Aziz F., Rian Dwi C., dan Arga Wrasongko, memberikan pengenalan dan pelatihan terkait penggunaan grease trap sebagai alat penyaring limbah kotoran usus.
Kegiatan dimulai dengan pengenalan alat grease trap, yang dirancang khusus untuk menyaring kotoran dan lemak dari limbah yang dihasilkan selama proses produksi kripik usus. Setelah pengenalan, para peserta diajak untuk melakukan kegiatan pembersihan dan perawatan alat tersebut agar bisa berfungsi dengan optimal dalam jangka panjang.
Ibu Umi, selaku ketua peserta dan pemilik UMKM pabrik usus, menyatakan bahwa alat ini sangat bermanfaat bagi kelancaran operasional pabrik. "Kami merasa sangat terbantu dengan adanya grease trap ini, karena sebelumnya kami kesulitan dalam mengelola limbah kotoran usus. Dengan alat ini, proses pembuangan limbah menjadi lebih teratur dan ramah lingkungan," ujar Ibu Umi.
Kepala Desa Dusun Kembang, Muktar Effendi, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. "Kami mendukung penuh penggunaan teknologi seperti grease trap ini karena selain bermanfaat untuk pabrik, juga berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Kami berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat lebih luas untuk masyarakat," kata Muktar Effendi.
Di akhir kegiatan, para peserta merasa senang dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Mereka berkomitmen untuk merawat dan menjaga keberlanjutan penggunaan grease trap ini agar dapat terus digunakan untuk memproses limbah pabrik. "Kami akan menjaga alat ini agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama," tambah Ibu Umi.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan pabrik kripik usus di Dusun Kembang dapat mengelola limbah dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam mendukung pengelolaan limbah yang lebih baik, khususnya di sektor UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H