Mohon tunggu...
Alfath Syawal Ridho Putra
Alfath Syawal Ridho Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang penjelajah kata yang gemar mengeksplorasi beragam topik, mulai dari teknologi terbaru hingga cerita-cerita inspiratif sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesuksesan Mas Dicky: Pedagang Ayam Tepung yang Laris Manis di Tengah Kota

21 Juli 2024   13:44 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:07 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rizki Fried Chicken (RFC) (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Pondok Kacang Barat, 12 Juli 2024 --- Di tengah kepadatan Pondok Kacang Barat, sebuah usaha kuliner yang sederhana namun penuh semangat telah berhasil mencuri perhatian banyak orang. Rizki Fried Chicken (RFC), yang dimiliki oleh Mas Dicky, telah menjadi salah satu tempat makan favorit di kawasan ini. Berawal dari pengalaman sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di Jakarta, Mas Dicky kini dikenal sebagai pengusaha sukses dalam bidang kuliner ayam tepung.

Alfath Syawal Ridho Putra & Mas Dicky (Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Owner RFC) (Foto : Dokumentasi Pribadi)
Alfath Syawal Ridho Putra & Mas Dicky (Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Owner RFC) (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Kisah Mas Dicky dimulai dari perjalanan karir yang penuh tantangan. "Sebelum memulai bisnis ini, saya bekerja sebagai SPG di Jakarta. Namun, pandemi COVID-19 membawa banyak kesulitan, termasuk pengurangan karyawan, dan saya terkena PHK. Karena sistem kerja kontrak yang tidak menentu, saya memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan memulai usaha sendiri," ujar Mas Dicky, Jum'at (12/7). Keputusan ini, meskipun penuh risiko, membuka jalan bagi Mas Dicky untuk mengejar impiannya menjadi seorang pengusaha.

RFC, singkatan dari Rizki Fried Chicken, bukan hanya sebuah nama usaha, tetapi juga merupakan warisan keluarga. "Nama RFC diambil dari nama ponakan saya. Usaha ini adalah usaha keluarga, dan saya melanjutkannya dengan penuh dedikasi. Semua produk kami adalah ayam tepung, dan saya bertanggung jawab untuk meneruskan usaha ini dengan cara terbaik," jelasnya. Mas Dicky mengungkapkan bahwa nilai-nilai kekeluargaan dan komitmen terhadap kualitas adalah landasan utama dalam menjalankan usahanya.

Rizki Fried Chicken (RFC) (Foto : Dokumentasi Pribadi)
Rizki Fried Chicken (RFC) (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Dalam mengembangkan resep ayam tepung yang unik, Mas Dicky mengandalkan dedikasi dan kerja keras. "Kami selalu berusaha menjaga kualitas dan konsistensi produk. Meski harga bahan-bahan terus naik, kami tetap mempertahankan harga awal dan menjaga kualitas agar tetap terjangkau," kata Mas Dicky. 

Meskipun memulai dari bawah, Mas Dicky dan timnya terus berupaya memberikan yang terbaik bagi pelanggan. "Respon awal dari konsumen memang biasa saja. Namanya juga merintis usaha, awalnya memang sepi. Namun, dengan harga terjangkau Rp7.000 per potong dan pelayanan yang cepat, kami mulai mendapatkan perhatian dan pelanggan," tambahnya.

Strategi pemasaran Mas Dicky terbilang sederhana namun efektif. "Kami lebih fokus pada pelayanan yang ramah di lingkungan perkampungan. Yang penting adalah berinteraksi dengan pelanggan secara sopan dan akrab. Kami percaya bahwa pelayanan yang baik akan membuat pelanggan merasa nyaman dan kembali lagi," ungkap Mas Dicky. Dalam menjaga konsistensi rasa dan kualitas, Mas Dicky mengedepankan prinsip-prinsip dasar. 

"Kualitas adalah prioritas utama kami. Meskipun biaya bahan meningkat, kami tetap menjaga harga dan kualitas produk agar tetap terjangkau," ujarnya. Menurutnya, menjaga kualitas juga berarti mempertahankan standar kebersihan dan layanan yang konsisten, yang merupakan bagian dari komitmen RFC terhadap kepuasan pelanggan.

Mas Dicky juga mengingat beberapa momen berkesan selama menjalankan bisnisnya. "Momen yang paling berkesan adalah saat-saat awal merintis usaha. Kami menghadapi berbagai tantangan, termasuk cuaca hujan dan sepinya pelanggan. Namun, kami tetap bertahan dan terus berusaha untuk memperbaiki kualitas dan pelayanan kami," kenangnya. Untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas, Mas Dicky baru-baru ini meluncurkan layanan pemesanan online melalui GoFood dan ShopeeFood. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun