Salah satu elemen penting dalam dakwah adalah media yang digunakan. Media dakwah terus mengalami perkembangan seiring dengan majunya zaman. Di masa lalu, ada media dakwah tradisional, diikuti dengan media modern, dan saat ini muncul berbagai media baru yang digunakan dalam upaya penyebaran dakwah.
Salah satu komponen penting dalam dakwah adalah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dakwah kepada mad'u yang beragam. Metode dakwah tidak hanya terbatas pada bilhikmah, ceramah, dan diskusi, tetapi juga melibatkan berbagai pendekatan dan strategi yang sesuai. Unsur terakhir dalam dakwah adalah efek atau dampak yang dihasilkan. Secara sederhana, efek dakwah merujuk pada hasil yang tercapai melalui penerapan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu dalam menyampaikan dakwah.
Dalam ruang lingkup dakwah, terdapat berbagai elemen yang penting termasuk pendekatan, strategi, metode, dan teknik dakwah. Pendekatan dakwah melibatkan cara pandang terhadap isu-isu dakwah seperti aspek sosial, budaya, dan keagamaan. Setiap pendekatan ini memberikan sudut pandang yang unik dalam menjalankan misi dakwah untuk mencapai audiens yang beragam.
Dalam konteks dakwah, strategi melibatkan perencanaan yang dirancang dengan cermat, seperti pendekatan personal, rasional, dan spiritual. Sementara itu, metode dakwah menitikberatkan pada pemilihan cara yang tepat untuk menyampaikan pesan dakwah, sebagaimana disebutkan dalam an-Nahl 125: dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Terakhir, teknik dakwah mencakup praktik implementasi metode dakwah dari awal hingga akhir, memastikan pesan-pesan tersebut tersampaikan dengan efektif dan bermanfaat.
Tujuan utama dakwah adalah untuk seluruh umat manusia. Nabi Adam, sebagai manusia pertama, dianggap sebagai seorang muslim. Bahkan, semua nabi memiliki keyakinan yang serupa. Dalam sabdanya, Nabi menyatakan bahwa "Para nabi adalah seperti saudara seayah, mengikuti agama yang sama, yaitu agama Islam, meskipun syariat mereka berbeda-beda" (HR. Bukhari dan Muslim). Walaupun terdapat perbedaan dalam syariat yang mereka bawa, esensi dari agama yang dianut oleh para nabi tetaplah sama.
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan dakwah, termasuk pemanfaatan teknologi, pemilihan pendekatan, strategi, dan metode yang akurat. Namun, dalam praktiknya, pengembangan bahasa retorika dakwah juga memiliki peran krusial. Dalam upaya mengembangkan retorika dakwah, baik lisan maupun tulisan, penting untuk memperhatikan beberapa hal, seperti penggunaan bahasa yang baku, berdasarkan data yang tersedia, dan didukung oleh riset yang kuat.
Dakwah tidak hanya mencakup aspek-aspek keagamaan tetapi juga terhubung erat dengan ilmu-ilmu lain yang serumpun seperti sosiologi, antropologi, psikologi, politik, dan tidak ketinggalan ilmu retorika. Hal ini menunjukkan bahwa ruang lingkup dakwah meluas ke berbagai disiplin ilmu untuk mendukung penyampaian pesan yang efektif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H