Mohon tunggu...
Ahmad Ayrul Fatihah
Ahmad Ayrul Fatihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pria tampan, baik hati dan gak pernah pacaran

Hanya sekedar mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Keluh Kesah Pedagang Pentol Rebus Keliling di Saat Pandemi

10 September 2021   02:50 Diperbarui: 10 September 2021   03:47 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lagi harga bawang merah dan bawang putih. Dan yang lebih prihatin lagi harga gula pasir mencapai Rp32 ribu/Kg.

Saat berkeliling pun Pak Anto tak jarang terkena razia satpol, "ya mau gimana lagi berjualan keliling haru tetep saya lakukan, di tegur di marahi ya urusan belakang yang terpenting saya dapet uang dulu, istri dan anak saya gak kelaperan, kalau saya gak keliling ya saya maundapet uang lagi dari mana mas, lah wong ini satu satu nya bisnis saya" ujar Pak Anto. (Rabu 5 september 2021)

Harapan Pak Anto pandemi ini cepat berlalu agar beliau bisa mencari nafkah dengan normal kembali, mendapatkan pendapatan yang setara dengan dahulu sebelum pandemi ini melanda, tak lagi di usir usir satpol saat dagang, membeli kebutuhan dapur dengan tak berkecukupan lagi seperti saat ini, membeli kebutuhan kebutuhan anak nya untuk sekolah dan kebutuhan kebutuhan nya secara pribadi dengan tak harus berkecukupan seperti saat ini.

Kita doakan saja semoga pendemi Covid 19 ini cepet berlalu, sudah banyak sekali membuat keresahan masyarakat khusus nya para pemilik usaha mikro kecil, pemerintah pun banyak di cap salah oleh masyarakat karena upaya upaya nya yang di mata masyarakat merugikan mereka, padahal maksud pemerintah juga kan baik ingin meredamkan penyebaran Covid 19 ini. Jumat 10 september 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun