"Saya ingin TuneXpert menjadi solusi utama bagi para musisi dan produser musik di seluruh dunia untuk menciptakan musik berkualitas tanpa batasan teknis atau biaya yang tinggi."
Rencana jangka panjang Alfath untuk TuneXpert mencakup pengembangan fitur-fitur baru yang lebih canggih dan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti label rekaman, platform distribusi musik, serta perusahaan teknologi di bidang Internet of Things (IoT).Â
Salah satu inovasi yang sedang ia kembangkan adalah integrasi TuneXpert dengan perangkat pintar berbasis IoT yang dapat digunakan oleh anak-anak untuk belajar dan berkreasi dalam dunia musik.
Potensi Pasar dan Model Bisnis
Dengan semakin berkembangnya pasar musik digital di dunia, TuneXpert memiliki potensi besar untuk tumbuh secara signifikan. Menurut data dari Statista, pasar musik digital global diproyeksikan mencapai nilai USD 3 miliar pada tahun 2027.Â
Di Asia sendiri, pasar ini diperkirakan akan bernilai USD 909 juta, dan TuneXpert menargetkan untuk menguasai setidaknya 1% dari pasar Asia, yang setara dengan sekitar USD 9 juta atau Rp 138 miliar per tahun.
Untuk mewujudkan visinya, Alfath saat ini sedang mencari pendanaan awal dari investor melalui pendanaan Seri A dengan target USD 5 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan teknologi, pemasaran, serta ekspansi bisnis TuneXpert secara global.Â
Dengan model bisnis freemium, Alfath yakin TuneXpert dapat menarik perhatian banyak musisi dan pembuat konten di seluruh dunia, serta memberikan return on investment (ROI) yang diperkirakan dapat tercapai dalam tiga tahun ke depan.
Menuju Masa Depan yang Lebih Digital
Kesuksesan Alfath Flemmo dalam membawa ide bisnis TuneXpert hingga ke tahap National Selection Jakarta merupakan langkah besar menuju revolusi di industri musik digital.Â
Dengan teknologi yang terus berkembang dan dukungan dari berbagai pihak, TuneXpert berpotensi menjadi salah satu platform utama yang mengubah cara musik diproduksi dan didistribusikan.