Mohon tunggu...
alfath firdaus
alfath firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - seorang mahasiswa jurnalistik, jenjang pendidikan S1 di universitas islam negeri syarif hidayatullah jakrata

Sebagai seorang mahasiswa jurnalistik yang suka olahraga, saya adalah individu yang penuh semangat dan energi. Keterlibatan saya dalam dunia jurnalistik menunjukkan minat saya pada informasi, cerita, dan penelitian. Saya juga rajin dan disiplin dalam menyelesaikan tugas-tugas akademis serta selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam segala hal yang saya lakukan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengolah Kata dengan Sentuhan Data dan Riset

29 Mei 2024   11:33 Diperbarui: 29 Mei 2024   11:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Oleh: Syamsul Yakin dan Alfath Firdaus
Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk mengembangkan retorika dalam komunikasi verbal, baik secara lisan maupun tulisan, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, gunakan bahasa baku atau standar. Bahasa baku adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biasanya digunakan dalam situasi resmi.

Namun, penggunaan bahasa asing bisa digunakan sebagai selingan dalam komunikasi untuk menambah keyakinan audiens. Sesekali, bahasa gaul atau bahasa daerah juga bisa digunakan untuk mendekatkan diri dengan audiens dan menyelipkan humor sebagai pemecah suasana.

Kedua, informasi yang disampaikan harus berbasis data. Data adalah fakta yang belum diolah, sementara fakta adalah segala sesuatu yang nyata dan dapat ditangkap oleh indra manusia. Data bisa berupa simbol, angka, dan kata-kata. Informasi yang berbasis data berarti materi atau tema yang disampaikan didasarkan pada fakta yang bisa diverifikasi.

Ketiga, riset adalah proses mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Hasil riset yang bisa dikutip, misalnya, mencakup jumlah penduduk Indonesia, perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan, tingkat pendidikan, dan pendapatan per kapita.

Inilah cara mengembangkan bahasa komunikasi yang bisa dipelajari secara teori dan dipraktikkan terus-menerus hingga menjadi kebiasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun