Judul: Sebelas Babak
Penulis: Daras Resviandira
Penerbit: Sunset Road
Jumlah Halaman: 406 hal
ISBN: 978-623-95641-0-0
Sinopsis
Cakra, yang tengah mencari beasiswa karena masalah keluarga, tanpa sengaja menemukan informasi tentang Akademi Intelijen Nasional, sebuah sekolah elit pencetak agen rahasia. Awalnya ragu, ia tetap mencoba dan terpilih sebagai satu dari 12 peserta seleksi.
Di pelosok Jawa Tengah, para peserta yang memiliki kemampuan unik harus bersaing melewati tantangan berat. Namun, hanya satu yang akan diterima. Tanpa mengetahui kejutan apa yang menanti di babak terakhir, Cakra harus berjuang menjadi yang terbaik.
Review Singkat
Novel ini punya premis menarik karena mengambil sudut pandang yang tidak biasa. Alih-alih menceritakan aksi intelijen negara, cerita berfokus pada proses seleksi masuk Akademi Intelijen Nasional (AIN). Proses seleksi ini bukan sekadar ujian biasa, tapi serangkaian tantangan menegangkan penuh teka-teki yang mirip dengan film Escape Room. Setiap tahap menguji kecerdasan dan keberanian para peserta, dengan taruhan besar: hanya satu orang yang akan diterima.
Cerita berpusat pada Cakra Prasista, seorang remaja dengan prestasi lumayan tetapi berasal dari keluarga kurang mampu. Demi melanjutkan kuliah, ia mencari beasiswa hingga tanpa sengaja menemukan informasi tentang AIN. Awalnya, ia hanya iseng mendaftar tanpa ekspektasi besar. Namun, ia malah lolos seleksi administrasi dan terpilih menjadi salah satu dari 12 peserta yang harus menghadapi serangkaian ujian berat.
Bagian terbaik dari novel ini adalah seleksi yang penuh ketegangan dan teka-teki. Setiap ruangan menghadirkan tantangan berbeda, seperti puzzle yang harus diselesaikan agar bisa lanjut ke tahap berikutnya. Pembaca pun ikut merasa tegang sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, pengenalan karakter Cakra terasa agak panjang, sehingga bagian awal novel cenderung menyerupai kisah remaja pada umumnya, lengkap dengan cerita persahabatan, cita-cita, dan romansa masa muda.
Setelah proses seleksi dimulai, nuansa cerita berubah drastis. Ketegangan meningkat, dan persaingan antar peserta menjadi sorotan. Sayangnya, karena jumlah peserta cukup banyak, tidak semua karakter dikembangkan dengan mendalam. Banyak yang hanya menjadi "karakter numpang lewat" tanpa peran signifikan, padahal beberapa di antaranya sebenarnya cukup menarik untuk dieksplorasi lebih jauh.
Ada juga beberapa plot hole yang terasa mengganggu. Misalnya, subplot tentang perkumpulan petinggi AIN yang tidak mendapatkan penyelesaian. Saya sempat berharap pemenang seleksi akan terlibat dalam penyelidikan terkait subplot ini, tapi ternyata tidak. Selain itu, nasib peserta yang tidak lolos juga tidak dijelaskan dengan detail. Meski ini bukan masalah besar, hal semacam itu bisa menambah kedalaman cerita.
Saya juga merasa plot twist-nya kurang memuaskan. Tidak ada kejutan besar yang benar-benar membuat cerita ini terasa spesial. Padahal, dengan tema seperti ini, potensi untuk menghadirkan twist yang mengejutkan sebenarnya sangat besar.
Meskipun begitu, novel ini tetap berhasil menghadirkan pengalaman seru, terutama pada bagian seleksi yang penuh teka-teki. Jarang ada novel lokal dengan konsep survival seperti ini, jadi ini menjadi poin plus tersendiri. Secara keseluruhan, saya memberi nilai 7.7/10. Untuk kamu yang suka cerita penuh misteri dan tantangan menegangkan, novel ini tetap layak masuk daftar bacaan. Selamat membaca!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI