Mohon tunggu...
Suryana Alfathah
Suryana Alfathah Mohon Tunggu... Freelancer - Santrizen Millenial

Kaum rebahan ras terkuat kedua di bumi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Kelab Dalam Swalayan: Rahasia Kelam dari Masa Silam

17 Januari 2025   16:37 Diperbarui: 17 Januari 2025   16:37 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Kelab Dalam Swalayan
Penulis: Abi Ardianda
Penerbit: Penerbit Baca
Jumlah Halaman: 283 hal
ISBN: 978-602-6486-58-5 

Sinopsis
Biar kuberitahu beberapa hal mengenai penari telanjang yang tidak sengaja kutemui usai menghadiri bridal shower yang diatur teman-temanku.
Pertama, rambutnya merah sebahu.
Kedua, dia menawarkan segala hal yang tidak berani kudambakan; hasrat-hasrat, kenekatan sampai spontanitas.
Terakhir, dia mengetahui semua rahasia yang tidak kubeberkan pada siapa pun. Mulai dari perasaan yang kuragukan terhadap calon suamiku, sampai teman di Sekolah Dasar yang kusekap dalam lemari hingga tewas.
Ketika berusaha menguak identitasnya, aku sekaligus mengungkap sebuah rahasia gelap yang selama ini membungkusku rapat-rapat.

Review Singkat
"Non Lasciarti Ingannare"

Kelab dalam Swalayan adalah debut yang cukup nekat dari Kak Abi Ardianda, dan menurut saya, nekat dalam artian positif. Novel ini mengusung genre psychological thriller, lengkap dengan sisi psikologis karakter yang kompleks, misteri yang mencekam, dan suasana yang sangat kelam. Kalau kamu suka cerita yang penuh intrik, rahasia gelap, dan ketegangan yang merayap perlahan, ini bisa banget jadi bacaan kamu berikutnya.

Ceritanya sendiri berpusat pada Sonja Anjani, seorang perempuan 28 tahun yang hidupnya kelihatannya baik-baik saja tapi ternyata enggak. Dalam waktu dua bulan, dia akan menikah dengan Nohan, pria yang harusnya jadi pelabuhan terakhirnya. Tapi buat Sonja, pernikahan ini terasa lebih seperti beban daripada anugerah. Pusing dengan pikirannya sendiri, dia mencari pelarian dan menemukan sebuah bar rahasia di bagian belakang swalayan yang sepi. Di sana, dia bertemu seorang penari telanjang misterius yang, anehnya, tahu tentang masa lalu kelamnya. Siapa penari ini? Dan kenapa dia bisa tahu rahasia yang bahkan Sonja ingin lupakan? Nah, inilah yang jadi misteri utama yang terus dikejar sepanjang cerita.

Dari awal, novel ini udah bikin penasaran. Atmosfernya gelap, bikin deg-degan, dan rasanya kayak ada sesuatu yang selalu mengintai di balik layar. Saya sangat suka gimana Kak Abi membangun suasana ini. Bahasanya juga enggak biasa, kadang terasa filosofis, kadang metaforis, tapi tetap ringan buat diikuti. Ada bagian-bagian yang frontal dan cukup eksplisit, jadi wajar kalau novel ini diberi label dewasa. Tapi menurut saya, bagian-bagian itu enggak terasa berlebihan. Justru pas untuk memperkuat cerita dan karakter.

Salah satu kekuatan novel ini adalah bagaimana penulis bikin setiap bab selalu diakhiri dengan cliffhanger. Jadi, tiap kali selesai satu bab, rasanya susah buat enggak lanjut ke bab berikutnya. Tapi jujur aja, bagian awal terasa agak berat. Kak Abi memperkenalkan setiap karakter dengan sangat detail, sampai-sampai plot utama terasa jalan di tempat. Baru setelah pertengahan, cerita mulai fokus dan ketegangannya meningkat. Kalau kamu sabar melewati bagian awal, percayalah, semuanya bakal terbayar di pertengahan hingga akhir.

Yang menarik, novel ini enggak cuma soal misteri dan ketegangan. Ada banyak isu sosial yang dibahas, mulai dari pernikahan, perselingkuhan, dunia dewasa, isu perempuan, sampai sisi gelap manusia seperti ego, dendam, dan keinginan untuk selalu diakui. Ada juga tema kesehatan mental yang cukup menonjol. Kalau kamu pernah nonton film Identity (2000), kamu mungkin akan merasa vibes ceritanya mirip.

Soal ending? Saya cukup puas. Ada plot twist mentij. Meski di beberapa bagian bisa ditebak, tetap ada kejutan yang bikin cerita ini terasa seru sampai akhir. Saya juga suka gimana Kak Abi menyelipkan kritik sosial di balik cerita ini. Banyak hal yang bisa kamu renungkan setelah membaca, terutama soal kehidupan dan sisi gelap manusia.

Buat yang suka genre psychological thriller dengan cerita penuh misteri, karakter kompleks, dan tema yang relevan, saya sangat merekomendasikan Kelab dalam Swalayan. Meski ada kekurangan kecil di bagian pace cerita, novel ini tetap layak banget buat dinikmati. Saya kasih skor 7,5/10. Enggak sabar nunggu karya Kak Abi selanjutnya! Selamat membaca!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun