Untuk tiap tokoh nya saya rasa cukup berkesan. Meskipun memang masih kurang dalam pendalaman karakter. Hubungan antar karakter nya juga cukup menarik jika dikembangkan lagi. Oh iya, di cover tertulis tagline, "Demi ayahku yang sudah mati...". Ternyata tagline tersebut mengisyaratkan semua isi cerita. Dan hebatnya makna nya tidak berarti terpusat pada satu tokoh saja, namun juga di beberapa karakter. Sebut saja Bram yang dalam sinopsis telah disebut kalau ayahnya mati dibunuh oleh seorang pengedar narkoba. Dan tokoh2 lainnya pun begitu, ada motif dendam disana. Dimana semua dilakukan demi ayah yang telah mati.
Lalu yang tak kalah menarik adalah plot twist nya!. Di separuh akhir, penulis memberikan plot twist yang tak terduga. Yah saya sih sudah menduga pasti bagian "ini" adalah plot twist nya, eh ternyata penulis menyajikan plot twist tambahan yang tidak saya sangka. Cerita nya menjadi semakin menegangkan mendekati akhirnya.
Terlepas daripada itu, setiap karya pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada sedikit kekurangan yang saya rasakan, mungkin sebagai pembaca awam, yaitu latar waktu, saya sedikit bingung untuk membedakan mana cerita flashback dan mana yang masa sekarang. Kalau yang sudah biasa membaca mungkin mudah membedakannya, tetapi bagi yang masih awam dan belum terbiasa, mungkin akan sedikit kebingungan.
Terakhir, saya cukup puas dengan kisah yang disajikan, kalau dibuat film, pasti bakal jadi "The Godfather" nya Indonesia. Buku ini cocok banget buat kalian yang suka cerita bergenre thriller, kriminal dan detektif. Oh iya skor dari saya 4/5. Semoga semakin banyak penulis lokal yang mengeksplorasi sisi sisi gelap dunia yang belum pernah diungkap sebelumnya. Happy Reading!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H