Aku tidak bernama. Manusia lahir tanpa nama. Alam tak pernah memberikan nama kepada manusia. Manusialah yang secara sombong menamakan segala sesuatu yang mereka temukan, termasuk manusia itu sendiri. (Hal. 184)
Terakhir, ending dan plot twist yang lumayan mengagetkan. Sejak ada selipan cerita di tengah tengah. Saya sudah mulai berspekulasi. Karena saya sudah lumayan sering menemukan formula yang serupa di beberapa novel thriller atau detektif. Dimana jika ada dua kisah berbeda yang berjalan beriringan, pasti akhir nya akan bertemu dalam satu titik. Novel ini juga begitu, dan ternyata tebakan saya kali ini benar.
Pada akhirnya, kisah yang disajikan sangat menegangkan dan seru, andai saja dibuat filmnya pasti akan jadi Se7en nya Indonesia. Tetapi ada juga hal-hal yang mungkin kurang pas menurut saya yaitu penggunaan nama tokoh yang terlalu Barat-barat an, hal itu yang membuat imajinasi saya tergambar detektif ala ala western yang memakai jas jubah dan topi bundar. Bukan detektif polisi lokal dengan seragam yang biasa kita lihat sehari hari.
Dan skor yang saya berikan untuk novel ini adalah 8/10. Karena memang ssbagus dan se thriller itu. Nah, buat kalian yang suka cerita detektif yang rumit, sadis, gila dan menegangkan, kalian pasti cocok dengan novel yang satu ini. Happy Reading!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H