Misalnya dia mendpat nilai bagus saat ujian ataupun dia mampu menghafal pelajaran dengan sempurna. Sedangkan orang yang biasa saja atau bahkan yang nilai dan hafalannya buruk akan dianggap bodoh. Padahal bisa jadi dia lebih pandai dalam suatu bidang tertentu.
Tahu para pemain bola internasional?? Mereka sangat terkenal dengan kehebatan bermain bola nya, padahal penulis yakin tak banyak dari mereka yang jago matematika, apakah mereka disebut orang bodoh?? Tidak kan?? Itulah penyakit persepsi masyarakat kita saat ini. Justru ketika ada orang yang terlalu "memaksakan diri" untuk ahli dalam segala bidang, penulis menganggapnya dia lah yang bodoh. "Orang pandai adalah yang mengetahui banyak tentang sedikit hal, bukan mengetahui sedikit tentang banyak hal".
Penulis teringat suatu postingan di media sosial tentang seorang guru yang mengucapkan selamat kepada orang tua muridnya karena anak-anakya telah menyelesaikan ujian akhir. Beliau berkata begini:
Ujian anak Anda telah selesai.
Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.
Tapi. Mohon diingat..
Di tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu,
Ada calon Seniman yang tidak perlu mengerti Matematika,
Ada calon Pengusaha yang tidak butuh pelajaran sejarah atau sastra,
Ada calon Musisi, yang nilai kimia nya tak akan berarti,
Ada calon Olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada fisika,