Mohon tunggu...
Alfa TahtaAlfiana
Alfa TahtaAlfiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seorang mahasiswa yang hobi olahraga

Halo, ini aku Alfa. Blog ini aku buat hanya untuk memenuhi tugas KKN kok hehe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ: Pencegahan Stunting dan AKI AKB Dimulai dari Kelompok Masyarakat Kecil

31 Agustus 2021   11:25 Diperbarui: 1 September 2021   10:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN BTV 3 UNEJ: Pencegahan Stunting dan AKI AKB Dimulai dari Kelompok Masyarakat Kecil/Dokumentasi pribadi

Stunting masih menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi bidang kesehatan dan kemasayarakat Indonesia. Data dari survei Status Gizi Balita tahun 2019 menunjukan hasil bahwa prevelansi stunting Indonesia masih 27,67%. Walaupun angka tersebut menunjukan keberhasilan penurunan stunting dari tahun 2013 yang tercatat sebesar 37,8%, namun angka tersebut masih jauh dari angka maksimal yang ditetapkan World Health Organization yakni kurang dari 20%. Meskipun data prevelansi stunting tahun 2020 masih belum selesai, namun Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia memperkirakaan bahwa angka Stunting akan mengalami kenaikan akibat pandemi. Naiknya angka kemiskinan dan pengangguran serta bidang kesehatan yang fokus menangani pasien Covid-19, akan berdampak besar pada penanganan stunting.

 Alfa Tahta Alfiana atau sering dipanggil Alfa merupakan salah satu mahasiswi KKN BTV 3 UNEJ dengan DPL Bekti Palupi, S.T., M.Eng. yang menunjukan kepedulianya dalam penanganan stunting di Indonesia. Melalui program Kuliah Kerja Nyata Back to Village 3 (KKN BTV 3) Universitas Jember, Alfa memutuskan untuk mengambil tema "Program Penanganan Stunting dan AKI AKB". Sesuai dengan komitmen Presiden Joko Widodo (Januari 2021) untuk menekan angka stunting di Indonesia hingga di bawah 14%, serta komitmen Universitas Jember untuk bisa berkontribusi penuh di masyarakat, Alfa berharap bahwa program-programnya bisa membantu mewujudkan penurunan angka Stunting di Indonesia.

 Bertempat di Desa Sedayulawas, Alfa menggandeng enam mitra untuk mengikuti program kerja KKN selama empat minggu. "Untuk memperkecil resiko penularan Covid-19, maka saya hanya menggaet enam mitra saja yang sudah bersedia untuk mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir" paparnya. Meskipun KKN dilakukan bersama enam mitra, namun kegiatan dilakukan secara individu, door to door, serta tetap mematuhi protokol kesehatan. "Selain membatasi sasaran yang hanya dilingkungan sekitar saja, pemerintah desa juga mengingatkan untuk tidak mengundang kerumunan. Oleh karena itu saya memutuskan untuk melaksanakan program kerja di rumah mitra masing-masing secara terpisah" tambahnya.

 Stunting merupakan permasalahan yang sangat kompleks, oleh karena itu sangat diperlukan upaya yang intensif dan kerjasama kolaboratif antara semua pihak. Tugas pencegahan Stunting tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah dan tenaga medis saja, namun masyarakat juga sangat perlu terlibat aktif di dalamnya. Alfa menyatakan "semua tetap kembali lagi ke masyarakat sebagai pemeran utama, oleh karena itu kesadaran tentang Stunting dari kelompok-kelompok kecil di masyarakat sangat diperlukan".

 Setelah berdiskusi dengan para mitra mengenai permaslahan yang dihadapinya, Alfa berhasil merumuskan beberapa program kerja. Pengenalan mengenai stunting dan AKI AKB menjadi pembuka program yang telah dilaksanakan pada 22-23 Agustus lalu. Pengenalan ini sangat diperlukan sebelum para mitra diajak lebih jauh ke program-program penanganan yang lebih spesifik. Sosialisasi mengenai pentingnya keseimbangan gizi bagi anak juga telah diadakan pada 24 Agustus. Permasalahan gizi merupakan salah satu faktor utama dalam stunting dan AKI AKB, oleh karena itu pembelajaran mengenai gizi harus didapatkan oleh masyarakat. Pada hari Kamis 26 Agustus juga telah diadakan penyuluhan mengenai Baby Blues Syndrome dimana selama ini Baby Blues Syndrome telah dialami oleh lebih dari 50% ibu pasca melahirkan, namun tidak diberikan perhatian penuh sehingga bisa berdampak buruk bagi sang ibu, anak, dan keluarga.

Selain dalam bentuk materi, Alfa juga merumuskan program kerja dalam bentuk praktik. "Praktik sangat diperlukan agar masyarakat bisa langsung mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari" ujar Alfa. Praktik berfokus dalam lingkup pemenuhan gizi yang meliputi praktik membuat bubur MP-ASI, membuat camilan sehat bagi balita, serta membuat mie ayam kelor sebagai salah satu sumber gizi yang sehat bagi ibu. Praktik membuat bubur dan camilan sehat bertujuan agar anak bisa mendapatkan gizi yang cukup, bervariasi, serta terhindar dari produk-produk instan. Luluk, salah satu mitra KKN mennyatakan bahwa sebelumnya dia kurang tahu mengenai pentingnya makanan yang bervariasi dimana dia selama ini hanya memberikan anaknya menu makanan yang monoton dan instan. Dengan mengikuti praktek ini, Luluk mengaku telah banyak belajar mengani pentingnya makanan bervariasi dan pemenuhan gizi seimbang bagi anak.

Meskipun beberapa rangkaian program di atas hanya dilakukan bersama enam mitra saja, namun Alfa berharap bahwa dari enam mitra tersebut bisa menyebarkan pengetahuanya kepada masyarakat lainya. Masyarakat umum tetap sebagai target utama. Untuk merealisasikanya, Alfa juga membuat dua video edukasi berkaitan dengan materi sosialisasi di atas, yang kemudian diposting di beberapa platform sosial media miliknya. Pada akhir statement-nya, Alfa sangat berharap bahwa berbagai upaya dalam program KKN BTV 3 UNEJ ini diharapkan bisa menjadi langkah dasar mencegah kenaikan angka stunting di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun