Mohon tunggu...
Naufal Alfatah
Naufal Alfatah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Unair

Seorang mahasiswa yang hobi bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjelajah Warisan Budaya Hakka yang Terbiasa Hidup Bermigrasi melalui Perkumpulan Hwie Tiauw Ka

20 Juni 2024   20:58 Diperbarui: 20 Juni 2024   20:58 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah panjang keberadaan etnis Tionghoa di Jawa khususnya di Surabaya telah membuktikan bahwa pada waktu tertentu pada awal kedatangan etnis Tionghoa di Surabaya, upaya penyesuaian, dan terserapnya mereka ke dalam masyarakat pribumi mengakibatkan lunturnya identitas ke-Tionghoaan, namun perubahan keadaan sosial, ekonomi, dan terlebih lagi perubahan keadaan politik yang diperkuat oleh kebijakan politik pemerintah Kolonial Belanda pada waktu tertentu menyebabkan menguatnya kembali identitas ke Tionghoaan mereka, sehingga adaptasi orang-orang Tionghoa terhadap kondisi sosial budaya masyarakat pribumi mengalami variasi (Maghfiroh, 2014). Sekarang tempat ini sudah berhak jadi cagar budaya karena telah memenuhi syarat Pemerintah Kota, namun mengenai hal ini masih dipikirkan lebih lanjut oleh para pengurus. Masyarakat luar dibebaskan kemari untuk belajar, mendokumentasi, atau sekadar kongkow. Jika ingin berkunjung, disarankan untuk datang sebelum jam 4 sore, serta menghindari hari minggu serta tanggal merah.

Referensi :

Chandra., Christiana, E. (2013). PANDANGAN GENERASI MUDA HAKKA TERHADAP KEBERLANGSUNGAN PERKUMPULAN HWIE TIAUW KA SURABAYA. Jurnal Century: Chinese Language, Literature, and Culture, Vol. 1, No. 2, hlm. 119-133.

Khaliesh, H. (2014). ARSITEKTUR TRADISIONAL TIONGHOA: Tinjauan terhadap Identitas, Karakter Budaya, dan Eksistensinya. Jurnal Ilmiah Universitas Tanjung Pura, Vol. 1, No. 1, hlm. 86-99. DOI: http://dx.doi.org/10.26418/lantang.v1i1.18811

Khusaini, A. (10 Januari 2024). Kental Dengan Arsitektur Khas Tiongkok. Jawa Pos: Metropolis North Heritage, hlm. 16-17. Diambil dari ciputra.ad.id/library

Maghfiroh, N., H., et al. (2014). PERKUMPULAN HWIE TIAUW KA SURABAYA TAHUN 1999-2011. Jurnal Edukasi Universitas Jember, Vol. 1, No. 1, hlm. 1-7.

Nuralang, A. (2002). Imigran Cina: Peranannya Dalam Sejarah Perdagangan Di Indonesia. Berkala Arkeologi, 22(1), 58--65. https://doi.org/10.30883/jba.v22i1.850

Vizal, A. (24 Agustus 2020). On Fujianese Chinese Diaspora. Medium. https://vizal.medium.com/on-fujianese-chinese-diaspora-88ca11d5d1fd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun