Mohon tunggu...
udin sae
udin sae Mohon Tunggu... -

Masih dalam pembelajaran Menjadi Perwira muda, Yakin!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Awal Saya Masuk Kompasiana

18 Juli 2015   18:22 Diperbarui: 18 Juli 2015   18:30 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

BINGUNG,itu yang ada dipikiranku mengenai kompasiana saat ini. Saya hanyalah anak bodoh yang pengin menjadi pintar!

Sekarang sudah masuk pada media berkelas, bernama kompasiana. Awal masuk merasa senang karena dengan menjadi member nantinya bisa membaca dengan bebas dan mengkomentari bacaan yang telah dipublish kawan yang memang sudah pengalaman dalam menulis, sedangkan saya ?

Awal saya mengetahui kompasiana adalah ketika saya tidak secara sengaja membaca artikel di kompasiana(saya lupa artikel apa), karena saya memang hobi membaca, apalagi googling. Seperti membaca di perpustakaan gratis. Sejak saat itu saya lebih tertarik membaca di kompasiana daripada di blogspot. Karena di penilaian saya kompasiana lebih merakyat, selalu baru bacaannya disetiap harinya. Kalau saya membaca kompasiana, saya merasa membaca koran. Sebuah impian menjadi eksekutif muda yang disuguhi koran beserta secangkir kopi/teh disetiap pagi.

Berlanjut pada awal niat masuk ke kompasiana. Telah lama saya membaca,saya baru sadar jika disini ada pula perlombaan dan berhadiah. Jujur, berhadiah adalah sesuatu yang sangat kuidamkan kala belum masuk kompasiana. Tepat hari ini saya berpikir setelah   5 hari dinyatakan masuk, bahwa kompasiana bukan ajang mencari uang. Melainkan lebih pada persahabatan antar mereka yang hobi menulis guna berbagi. 

Tidak! Itu yang saya katakan pada diri saya sendiri, bahwa tidak melulu soal materil.Walaupun saya saat ini bekerja serabutan, yang memang bertumpu pada uang yang mesti didapat guna cukupi hidup. Sekali lagi tidak!

Teringat pada novel negri 5 menara yang menceritakan keikhlasan, saya kira saya musti ikhlas juga dalam menulis. Mungkin itu yang harus ditekankan. Apalagi untuk ukuran sekarang ini yang masih zero experience.

Wah, tidak terasa juga saya sudah menulis sepanjang ini, mungkin itu yang baru bisa saya bagi. Sebenarnya masih banyak cerita yang ingin disampaikan, berhubung mungkin terlalu panjang, jadi saya stop dulu. Sekarang langkah utama adalah berani publish tulisan ini walaupun masih banyak kekurangan.Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk saya melalui kolom komentar dari anda.

Inilah saya si penulis pemula

Puloampel, 18 Juli 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun